"jenderal,,saya harap anda menikmat-"ucap Edward
"oh begitu,,aku akan istirahat!"ucap ivy menutup pintu nya .
"ehh??jenderal?apa...kah aku baru saja DI.Ab.Ba.Ik.AN?"ucap Edward dengan mengangkat tangannya yang mencoba menghalangi pintu jenderal yang akan ditutup.
"hahaha,,kakak,,dia adalah jenderal,kau tidak akan pernah bisa mendapatkan nya!"ucap Calista dengan tertawa.
"apa! bocah nakal kau!"mendengar hal itu Edward Sangat marah dan kesal.
"kakak!terima saja kau tidak akan bisa mendapatkan jenderal terhormat seperti dirinya"
mendengar hal itu tiba tiba Edward berhenti lalu berpikir sejenak dan berkata"lalu,orang seperti apa yang layak untuk jenderal?"ucap Edward dengan menundukkan kepalanya dan menggenggam tangannya.
"kakak...itu mungkin orang yang bisa layak mendapat kan jenderal mungkin saja orang yang sangat hebat,dan beruntung yang bisa mendapatkan jenderal"ucap Calista
"hebat dan beruntung?kau benar Calista ini hanya lah perasaan sementara ,dan emosi yang akan hilang secara perlahan ,,ayo kita pergi!?"ucap Edward yang melangkah pergi
"kakak...("tapi..itu memang benar,kakak sangat tidak cocok untuk Jenderal, meskipun kakak Edward adalah orang jenius tapi kejeniusan itu berbeda jauh dengan Jenderal yang terhormat!")ucap Calista yang menoleh ke pintu Ivy dan beguman"sama seperti pintu ini ,kuat ,kokoh,tidak bisa di hancurkan seperti itu lah jenderal!"ucap Calista dengan pergi meninggalkan lorong hotel.
didalam kamar hotel ,Ivy mendengar semua pembicaraan dari luar, meskipun pintu hotel itu sangat tebal dan kokoh.tapi itu tidak berpengaruh oleh Ivy karena pendengaran nya sudah dilatih dalam Medan perang selama bertahun tahun.
-----dibalik pintu----
"sangat menyebalkan!aku sangat tidak suka hal yang merepotkan!"ucap ivy yang mengabaikan mereka.bagi Ivy perasaan tidak cukup membuat Ivy tersentuh
"sudahlah aku harus mandi!"
ivy melepaskan pakaian mewahnya ,tanda plakat di pakaian nya perlahan lahan di lepaskan,hanya tersisa pakaian jas biasa tapi sangat mewah meskipun simbol jenderal di lepaskan , Ivy menuju kamar mandinya,suara percikan air ,Ivy melirik wajahnya di cermin , terlihat sangat memukau bahkan disana Ivy merasa aneh apakah wanita yang terlihat lembut dan polos itu adalah jenderal yang di juluki dewa perang. paras Ivy sangat cantik.rambut emas yang bersinar terkena air, seperti Membuat Ivy sang jenderal kejam itu serpihan matahari,sangat bersinar,kulit indahnya dikelilingi oleh bunga mawar, ketika dia mandi ,dia seperti seseorang yang menciptakan mawar itu sendiri, lembut tapi juga dingin.
----berapa saat kemudian---
"hmm,, pakaian ku,,apakah mereka menyiapkan pakaian juga?"Ivy membuka lemari yang disiapkan untuknya.
"oh, pakaian ini cocok dengan ku, setelah dipikir pikir aku lebih suka pakaian putih ,"ucap ivy tersenyum lembut.
Ivy mengenakan pakaian milik nya . rambut emas yang terurai,mata biru langit yang dingin,dan pakaian putih membuat Ivy sang Jenderal seperti nona bangsawan.
...
...
"langit ini sangat terang,tapi cantik!"ucap ivy menatap langit dari balkon.
"benar ...aku belum melihat kalung nya, apakah kalung ini sangat berharga?hingga bahkan membuat ku tertarik untuk mengambil nya? hm~~~menarikk!"ucap ivy bersmirk.
"toh kalung ini memang cantik,ini juga bisa dihadiahkan oleh adikku yang cantik itu!"ucap ivy.
Ivy seorang jenderal hebat tapi dia memiliki identitas yang lebih hebat,berasal dari keluarga berpengaruh, keluarga yang hebat dalam bisinis,hingga menguasai pasar saham dalam perdagangan.di dunia ini tidak ada yang tahu identitas Ivy yang sebenarnya,bahkan bawahannya sekalipun.dia memiliki dua adik ,Ivy mencintai nya lebih dari apapun,,jika semua orang percaya bahwa jenderal terkenal kejam itu adalah orang sangat mencintai keluarga nya.
"apakah aku harus memakai kalungnya ?aku merasa tertarik ,tapi aku juga ingin tidur"Ivy memakai kalung yang dimilikinya ,dan tiba tiba tertidur.
tanpa sadar ketika Ivy tertidur lelap kalung itu bersinar terang tanpa diketahui oleh Ivy.
janji akan selalu datang,tidak peduli kamu Dimana,selama bagian tubuh ku masih ada maka kau adalah milikku, tujuh kelahiran tujuh kehidupan, memecahkannya dinding dimensi dan memiliki mu seutuhnya
saat Ivy membuka matanya, terdengar suara medan perang,yang membuat Ivy kesal, bagaimana bisa tempat penginapan nya Terdapat perang.
"hei,berisik sekali,aku baru saja tidur...huh?apa ini,,aku ada dimana? tidak ini sangat aneh..aku baru tidur beberapa menit! bagaimana bisa menjadi... seperti ini?!sial..."Ivy sangat marah sampai dia akan membunuh siapapun yang melihatnya.
dari jauh terdapat seorang Pria ,dia membawa pedang, menghancurkan musuhnya.dia menghampiri Ivy dan mengulurkan pedangnya dan berkata
"hei..wanita!siapa kau!apakah kau adalah mata mata!"ucap pria itu.
"apa yang terjadi disini!"ucap seorang pria , berambut cokelat yang bersinar,mata kuning seperti keemasan yang lebih menggoda dari arak mana pun.
"salam yang mulia pangeran,,saya melihat seorang wanita di Medan perang yang mulia, mungkin saja dia dikirim sebagai mata mata pangeran"ucap pria itu dengan berlutut hormat .
"wanita?aku ingin lihat wanita yang kau kata ...kan...."pria itu yang dipanggil yang mulia dia terpesona melihat kecantikan ivy,hingga bahkan pria yang memiliki mata indah dan sombong itu hanya menatap Ivy.
"(wanita ini ...sangat cantik...")
"nona siapa nama mu?"ucap pangeran dengan lembut.
Ivy menatap tangannya dan berkata"aku tidak butuh bantuan mu!"ucap ivy dengan dingin.
"hei!berani sekali kau bersikap seperti itu kepada yang mulia "ucap pria itu menarik pedangnya.
"komandan ! jangan pernah mengangkat kan pedang mu kepadanya!?"ucap pangeran itu dengan dingin kepada bawahan nya