di kota Mesir Kairo.
"jenderal selamat datang di kota Mesir kami yang Agung"ucap diplomat Mesir kepada Ivy sang jenderal dengan hormat menunduk.
Ivy hanya melihat dan tersenyum kecil"heh..kota ini sungguh membuat ku iri"ucap ivy dengan tertawa
dilompat itu merasa tersentak dan berkata"maaf?"apa yang jenderal katakan?"
Ivy menatap nya dan melewati nya dan berkata"tuan diplomat kau menunduk bukan karena menghormati ku , melainkan karena kau coba mengatakan bahwa Mesir mu yang agung?!dan itu adalah sebuah penghinaan untuk ku!"ucap ivy dengan menatap dingin dan nada sombong.
diplomat yang mendengar itu ketakutan dan gemetar "maaf,,kan kesalahan saya yang mulia,, tolong biarkan saya hidup,,saya m-mohon,,"ucap sang diplomat dengan berlutut.
sang diplomat berpikir"memang benar seperti rumor ,bahwa sang jenderal seorang yang sombong"
semua orang yang ada di sana, tidak bisa membantu sang diplomat,karena jika jenderal Ivy ingin Membunuh sesuatu maka dia akan membunuh nya maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya,bahkan tidak ada yang bisa mengubah nya , meskipunn jika itu adalah dewa .
Ivy menatap dingin,dan pelayannya lanch yang terkenal karena dia adalah orang kepercayaan Ivy datang dan memberikan sarung tangan hitam nya pada Ivy dan berkata"jenderal,ini adalah sarung tangan anda"ucap lanch dengan hormat.
(gawat!tuan diplomat tidak selamat!dia akan mati!")ucap para menteri menteri Mesir dengan berbisik.
"hm,,hari ini aku tidak butuh ,sarung tangan lanch,,aku tidak akan mengotori tangan ku untuk orang ini!!"ucap ivy dengan pergi.
"baik jenderal"ucap lanch
Ivy pergi dan lanch mengikuti nya.
"huftt,,aku pikir aku akan mati"ucap diplomat dengan menghela nafas
"tuan diplomat!kami benar benar minta maaf karena tidak bisa menolong anda,kami memohon maaf"ucap para menteri dengan menangis
"tidak apa,,aku juga mengetahui rumor tentang nya,,dan dalam bagian ini aku juga yang salah"ucap dilompat
"maksud anda?"
"benar,semua yang jenderal katakan itu benar"ucap diplomat menunduk kepala nya dengan malu
mendengar hal itu perdana menteri saling menatap dan menghela nafas dan berkata"nasi sudah menjadi bubur,kita tidak bisa mengubahnya"
ucap para menteri dengan berkata"sudahlah,kita harus menyambut jenderal ,ayo kita pergi,kita tidak boleh membuat kesalahan lagi.
"baikk!"ucap yang lainnya