webnovel

Chapter 5

(Chapter 5)

Haruka mendengarkan Natsumi yang sungguh menjengkelkan dengan perkataannya.

"Kenapa sih dia tidak jujur saja sama perasaannya! Aku gemas melihatnya!"

Haruka terkejut dan berkata, "Aneh sekali, kenapa kamu yang marah?"

"Bukannya aku marah, coba lihat Miyuki-chan, dia seperti munafik."

"Ayolah, kamu tahu sifat dia itu sangat kaku."

Natsumi mengerucutkan bibirnya, "Sangat disayangkan kalau disia-siakan."

Haruka berkedip dengan lucu saat ia mengunyah roti dan menelannya.

"Aku mau tanya, kamu serius suka sama dia?"

"Bodoh kalau aku tidak suka dia, tampan. Kalau Miyuki-chan tidak suka, aku punya kesempatan, hehehe."

"Nakal sekali kalau kamu mengambil kesempatan seperti ini, Miyuki-chan pasti akan sedih."

"Kalau dia sedih, bukan salahku."

"Ayolah, jangan begitu~!"

Natsumi tidak melewatkan kesempatan itu. Sebagai seorang sahabat, ia tahu bahwa apa yang dilakukannya itu tidak baik, namun ketika dihadapkan pada sesuatu yang menarik dan atraktif sebagai hidangan, ia tidak bisa menolak. Sebagai seorang remaja puber, dia tidak bisa menahan ketertarikan yang diam-diam dia lihat dan sukai dari sudut pandang pertama, yaitu sebuah pesona.

"Akira-kun, apa kamu tidak bersemangat karena Miyuki-chan tidak sekolah?"

"Oh, tidak seperti-"

"Aku benar-benar tahu kamu sedang memikirkannya~"

"Natsumi, jangan terlalu menggoda Akira-kun."

Haruka mendekat untuk menghentikannya, secara tidak langsung merasa gugup, mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya dia dekat tanpa Miyuki di sekitar mereka.

"Ayolah, jujur saja kamu khawatir, bukan? Kami tahu kamu selalu mencari kesempatan untuk dekat dengannya."

Akira menggaruk kepala, ia tidak bisa menutup tebakan Natsumi.

"Kami akan membantumu... Hei, Haruka!"

"Ya-ya..." Haruka tergagap dan linglung.

"Benarkah? Aku senang jika kalian membantuku."

"Hehehe, ada syaratnya."

"Syarat?"

"Bagaimana kalau kamu mengajak kami nonton?"

Akira berkata, "Kalau itu syaratnya, aku tidak bisa."

Haruka juga terkejut setelah Natsumi dikejutkan dengan penolakan.

Jelas jika Akira menolak, dia tidak setuju. Dia tidak terlalu suka menonton film padahal ada keuntungan menerima ajakan Natsumi.

Natsumi sangat malu sehingga dia bergumam, "Baiklah kalau begitu aku ... aku hanya ingin membantumu."

Mereka pergi, dan Haruka mendorong Natsumi untuk berbicara, "Sayang sekali kamu ditolak."

"Wow~ aku sungguh terkejut dia begitu sulit padahal aku pikir dia akan menerimaku."

"Kamu jahat, akulah alasannya."

"Bagaimana aku bisa bilang kalau hanya kita berdua dan dia akan curiga."

Haruka menghela napas: dia gugup dan membuka permen dan melahapnya.

Haruka berbicara dengan suara rendah yang tidak terlalu jelas sambil menikmati permen. "Mungkinkah dia mengetahui kalau kamu mempunyai niat nakal?"

"Kebanyakan laki-laki tidak sensitif."

"Menurutku Akira-kun berbeda, dia sepertinya sangat sensitif?"

Natsumi berpikir dan menjawab kata-kata, "Jika dia sensitif akan sangat sulit apalagi dia terlihat sangat serius?"

"..." Haruka merasa tersesat.

Cemburu dan penasaran, mereka berharap bisa dekat dengan Akira tanpa Miyuki, tapi mereka tidak mau berlebihan.

Dengan cemberut Natsumi berbicara, "Aku tidak mau menyerah jika kamu tidak berkompetisi tidak apa-apa hehe sebenarnya aku beruntung~!"

Suara permen pecah karena digigit.

"Natsumi, ini tidak bagus, kamu tahu itu kan?"

"Ya, aku tahu, pikirkanlah, jika Miyuki-chan tidak serius, tidakkah kamu akan merasa kasihan padanya?"

Haruka melamun. "Sedikit..."

Natsumi membisikkan sesuatu yang menyesatkan bahwa mereka akan bersaing memperebutkan Akira.

"Dia yang paling tampan di sekolah kita, apakah kamu ingin menjadi perawan tua?"

Wajah Haruka semerah tomat.