webnovel

Chapter 2

(Chapter 2)

Dia berpikir, 'Apa yang harus aku lakukan di awal cerita?' Banyak yang harus dilakukannya sebagai pemain, namun ini adalah game yang akan dimainkannya, bahkan akan ia akan mencoba mainkan, dan langsung masuk dalam dunia game. Seharusnya ia memainkannya terlebih dahulu sebelum terjerumus dalam dunia ini!

"Sialan..." Akira mengerutkan kening tidak puas.

Banyak yang melihatnya karena ia sangat berbeda dari yang lain. Ia seperti orang Barat, wajahnya bukan wajah orang Asia. Dia menciptakan dirinya agar terlihat berbeda sebagai seorang MC, namun semua ini menjadi kenyataan yang langsung membuatnya sakit kepala.

"Apa kamu baik-baik saja?"

Seorang siswa bertanya padanya. Ia adalah sosok ketua kelas di kelasnya.

"Ya."

Memang, target dari game ini hanya seorang siswi cantik, dan akan mudah jika hanya game—sekarang sudah menjadi nyata. Inilah kesulitan yang terlalu sulit untuk dihadapi; dia berpikir sampai mengabaikan ketua kelas dan Akira, sampai-sampai mendapatkan pandangan sebagai sosok yang acuh tak acuh pada teman sekelas.

Dia mendesah frustasi.

Dalam masa lalu, hubungan percintaan dan kencan yang dijalani sangat buruk, selalu berakhir dengan rasa bosan dari satu sisi. Yang lebih buruk, kekasih yang pernah ia kencani berpaling pada pria lain.

Mereka saling berpandangan dari jarak yang jauh; tatapan mereka saling bertemu, dan yang berpaling lebih dulu adalah targetnya.

"Kecantikan yang sangat berbahaya..."

"Maaf...?" Ketua kelas bertanya, bingung dengan gumamannya.

"Aku hanya bicara sendiri, abaikan saja aku—"

"Maaf sebelumnya, aku punya tugas untuk membimbingmu karena kamu orang asing. Dari sudut pandangku, kamu harus banyak mempelajari budaya kami—"

Ketua kelas banyak bicara sambil membuat gerakan tangan yang sungguh memuakkan.

Akira menatap kosong. Sosok yang kini banyak bicara bisa membuat telinga orang jadi berdarah-darah dengan omongan panjang lebar itu.

"Aku sudah diberitahu, dan aku sudah memastikan bahwa kamu memang sangat fasih berbahasa Jepang. Tapi aku tetap akan membimbingmu untuk budaya."

"Terima kasih. Kalau kamu membantuku, kupikir besok kamu bisa mulai."

"Sungguh, aku senang mendengarnya. Kalau besok kita bisa mulai, kamu tidak seperti yang terlihat. Kamu ramah."

Akira tersenyum pasrah.

"Hei, Ketua kelas, ada yang ingin kutanyakan."

"Boleh, apa yang mau kamu tanya?"

"Ini tentang dia."

Ketua kelas melihat arah isyarat Akira.

"Oh, Miyuki-chan?"

"Oh..." Akira terpukau dengan ucapan itu.

Ketua kelas tak menyangka sosok blasteran ini menyukai orang lokal.

Ketua kelas pura-pura batuk, "Kalau kamu mau tahu tentang dia, aku bisa cerita."

"Oh, bagus~" Akira tersenyum main-main.

Ketua kelas kembali banyak bicara, kini tentang Yamamoto Miyuki, sang Idola sekolah yang sangat baik hati dan ramah. Banyak yang menyukai sosoknya, namun hatinya tidak terlalu lembut untuk menerima siswa yang ingin dekat dengannya. Kabar juga menyebutkan bahwa Miyuki punya cara menolak dengan halus.

"Akan sulit untukku?"

"Untuk kamu mungkin saja juga seperti itu..."

Akira sebenarnya bukanlah seorang yang polos atau tanpa pengalaman; bukan tipe yang kikuk sepenuhnya. Ia benar-benar mendekati setiap kesempatan. Miyuki, yang sedang berpisah dengan teman-temannya, terkejut melihat sosok Akira tersenyum dan mendekat tanpa kesan sembrono.

"Apa aku boleh meminta bantuanmu?"

Lucu dan aneh.

Itulah yang dilihat Miyuki dari sosok Akira, yang sangat berbeda dari mereka. Bahkan, badan siswa ini jauh lebih tinggi dengan pundak yang lebar. Semakin dilihat, siswa ini tidak bisa dikatakan sebagai seorang murid.

"Boleh, kamu ingin bantuan apa dariku?"

"Aku tidak punya teman, dan aku ingin tahu banyak tentang sekolah."

Ketua kelas yang mendengarkan diam-diam, tercengang dengan ucapan yang sungguh omong kosong! Orang bodoh, bahkan tahu bahwa bernama Akira itu seperti playboy.