Suara sedih Ye Zhan terdengar. Saat mengatakan bahwa Ye Ming sudah mati, jantungnya seketika berdenyut nyeri. Jika bukan karena yakin bahwa dirinya tidak bisa melihat harapan Ye Ming selamat sedikitpun, siapa yang mau mengucapkan kata-kata seperti itu?!
Yang Yuxi tiba-tiba mengangkat kepala dan menatap Ye Zhan dengan linglung. Setelah terdiam lama, barulah ia bicara dengan gemetar, "Tidak mungkin, dia belum mati, dia belum mati. Dia hanya masih bersembunyi. Tiga bekas peluru yang kita temukan setahun yang lalu, adalah bukti terbaik."
Mendengar Yang Yuxi menyebutkan tiga bekas peluru lagi, Ye Zhan menghela napas dalam-dalam. Kemudian, ia menggertakkan giginya dan berkata, "Yuxi, Ye Ming sudah mati dan tidak bisa kembali. Tiga bekas peluru itu sama sekali bukan ulahnya. Ini hanya sedikit kebetulan."
"Tidak mungkin… tidak mungkin…." Yang Yuxi menggelengkan kepala tidak percaya. Tatapan matanya terlihat sangat ketakutan dan kacau.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com