Dia terhipnotis dengan ketampanan Dhika yang hakiki. Menikmati ciptaan Tuhan yang paling indah nggak dosa kan ya? Apalagi itu suami sendiri, pikirnya.
"Depan bapak boleh?" Tanyanya polos. Dia niat ngedangdut lagi di rumah.
"Tentu," jawab Dhika cepat. Cia pun mengangguk cepat.
"Saya cipo ya pak?" Tanpa nunggu jawaban atau anggukan Dhika, dia menangkup wajah pria itu dan mencium bibirnya.
Teringat akan Cecil yang nggak paham ciuman membuatnya terkekeh geli. Nggak tau sahabatnya itu kalau dia udah pro masalah ciuman. Gaya apa yang dia nggak tau? Semua udah di luar kepala.
Belum lagi lawan ciumannya kepala sekolah sendiri, bisa viral kalau terkuak. Terus dia bakal di sumpah serapah sama Aneth.
Serem juga bayanginya....
Dhika merengkuh tengkuk istrinya, dia mengambil alih ciuman sampe Cia lupa diri, gadis itu pun membalas permainan suaminya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com