"Terima kasih." Shinta tersenyum dan mengambil kartu ID. Identitas yang dia berikan padanya adalah seorang gadis desa yang masih muda. Orangtuanya telah meninggal tahun lalu, dan dia adalah satu-satunya yang tersisa. Populasinya sangat sederhana. Tepat untuknya.
Sepertinya, itu juga yang sangat biasa, sedikit riasan bisa menjadi seperti dia.
Oya, naik kereta tidak akan teliti memeriksa KTP, tidak seketat di pesawat.
"8 ribu, 8 ribu, saya selalu memberi tahu apa yang harus saya lakukan, saya mendengarkan tetesan lumpur, dan saya dipanggil Yasmin."
"Yasmin, bantu saya membeli dua tiket kereta ke Surabaya."
"Gadis muda, saya sudah punya membeli burung itu. Ayo potong kota U dan kemudian pindah ke bus untuk memotong Surabaya. Malam ini jam 8 malam."
Dia mengeluarkan dua kereta api dari saku jaket yang hendak istirahat. Tiket menuju Surabaya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com