Yang Rama pikirkan adalah anak itu, Rama duduk di bangku saksi dengan mata dingin, kakinya terlipat, tangannya di atas paha. Shinta melihat ke belakang, Rama mengangguk ke arahnya, menunjukkan bahwa dia tidak perlu takut. Ada dorongan di matanya yang dingin. Tapi Shinta masih melihat niat membunuh yang dingin dan haus darah di matanya.
Yang paling ditakuti Shinta adalah kesalahpahaman Rama, dia sendiri tidak pernah berpikir bahwa genetiknya akan cocok dengan tuannya. Apakah karena dia dan tuannya sama-sama dipindahkan dari jiwa kuno? Shinta selalu tahu bahwa Rama ingin menemukan pria yang cocok secara genetik, dan dia tahu bahwa Rama juga ingin pria itu tidak ada di dunia ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com