Rora terlihat sangat senang saat melihat kehadiran Venus di sana. "Venus!" Mereka berdua menoleh.
Venus memeluk erat tubuh Rora. "Astaga, aku sangat merindukanmu kakak ipar!" ucapnya lebay.
Mars memutar bola matanya malas, dia menarik kursi untuk diduduki istrinya membuat Venus tersenyum menggoda ke arah mereka berdua.
"Aish, kalian jangan umbar kemesraan di depan saya ya! nggak tahu saya lagi sendiri." Mars malah semakin menjadi mengecup pipi Rora.
Membuat wanita itu bersemu, mencubit paha suaminya kecil. "Hentikan Mas, kau tak tahu ada Venus di sini."
"Baby, ambilkan aku makanan!" Suara Mars terdengar sangat manja membuat Venus ingin muntah.
Dia mengambil makanan di piring dengan kasar dengan tatapan malas ke arah kakaknya. "Kau setelah ini mau lanjut kemana?" Mars membuka suara bertanya pada Venus.
Semenjak dirinya menikah, Mars memang sudah jarang berkomunikasi dengan adiknya justru mereka sering bersitegang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com