"Mungkin ... Dia!"
Mereka semua menoleh ke arah Jessica yang berdiri di depan pintu. Membuat gadis itu mengernyit heran.
Lalu setelahnya matanya melotot garang ke arah Moreo, yang tak kalah sebal kala melihatnya. "Ngapain nih orang ada di sini, Div?" ucap Jessica tak santai.
"Oh, dia---"
"Apa lo, udah salah sewot lagi. Gak ada akhlak!" Moreo menyahut, membuat Jessica semakin sebal.
"Gue gak ngomong sama lo ya! mending lo diem aja, nggak usah banyak bacot."
Diva menghampiri Jessica untuk menenangkannya jika tidak permasalahan ini bisa menjadi semakin panjang.
"Dia Moreo, sahabat suami aku. Udah kamu gak usah marah-marah, duduk sini. Oh ya ada perlu apa? tumben mampir ke sini!"
"Gak apa-apa sih, cuma jenuh aja pekerjaan baru aja selesai. Eh malah ketemu dia, jadi makin badmood aja!"
Moreo menatapnya sebal kenapa jadi dia yang salah, jelas-jelas wanita itu yang menabraknya.
"Repot nggak? atau mau kemana gitu?" tanya Jessica, mendengarnya seketika Kenzo mendekat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com