"Sebab... Saya baru sedar yang... Saya lebih sukakan kubis."
Mata Lu Tingxiao yang tadi dingin kini merenung Ning Xi dengan tajam. Belum sempat bibir Ning Xi terpisah dari bibirnya, tangannya serta-merta memegang belakang kepala gadis itu dan mencium bibirnya dengan ghairah...
Ciumannya agak kasar berbanding dengan ciuman Ning Xi sebentar tadi. Bibir dan lidahnya tidak henti-henti menyentuh bibir gadis itu.
Bunyi bibir mereka bertaut dan geseran baju mereka kedengaran dengan jelas di dalam bilik yang sunyi itu. Semakin lama desahan nafas mereka semakin kuat memecahkan keheningan malam...
Lu Tingxiao memeluk erat tubuh Ning Xi yang dibaluti selimut tebal sambil mencium bibir gadis itu. Sebelah tangannya menyusup masuk ke dalam selimut dan membelai belakang leher Ning Xi. Kemudian, tangannya perlahan-lahan turun ke pinggang gadis itu dan menyentuh satu-satunya pakaian yang masih melekat pada badan gadis itu...
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com