webnovel

Perfect D'angelo Bride

Warning cerita 21 + harap bijak dalam membaca "Aku menikahi mu bukan hanya untuk melepaskan keluarga ku dari kutukan tapi aku menikahi mu karna aku mencintai mu, bagi ku hanya kamu istri ku  dan ibu dari anak-anak ku karna bagi ku tidak ada satupun wanita di dunia ini yang pantas menggantikan posisi mu," "Belum cukup kah, aku menunjukkan cinta ku melalui tindakan ku, aku bukan pria yang suka mengumbar kata-kata cinta tanpa bukti nyata" Sean D'angelo (25 tahun) seorang pengusaha sukses yang memiliki sifat dingin, licik, dan kejam. Hanya saja tak ada satu orang pun tau kalau Sean menderita sebuah kutukan yang terus menerus membuatnya menderita. Agustaf D'Lucifer (26 tahun) seorang pengusaha sukses yang menjadi rival Sean D'angelo dalam merebut cinta sang gadis takdir Sarah Frederica (21 tahun) adalah seorang gadis  takdir yang di beri anugrah untuk mematahkan kutukan yang menimpa salah satu dari 2 keluarga terpandang, hanya 1 keluarga yang mampu menaklukan hati sang gadis takdir. Bagaimana kisah  perebutan cinta sang gadis takdir, akankah  Sean dan agustaf mampu membuat sarah jatuh cinta pada mereka ataukah pada akhirnya mereka gagal menaklukkan hati gadis takdir, Bagaimana perjuangan Sean dan agustaf dalam merebut cinta sang gadis takdir ?  Penasaran kisah selanjutnya! Yuk, simak kisah cinta perfect D'Angelo Bride disini!

Vvy_Ccya31 · Realista
Classificações insuficientes
316 Chs

Sebentar Saja

Wajah Gisa berubah merah padam akibat kabut gairah yang semakin menebal, Rio menatap bibir sensual Gisa mengecupnya pelan lalu melumat bibir itu dengan rakus seperti singa yang kelaparan.

Terus menerus menerima serangan panas dari Rio membuat bagian bawah tubuh Gisa terus berdenyut tak karuan meminta segera di masuki dengan desahan yang terus menerus lolos dari bibirnya.

"Mas, stop! kamu belum makan siang," cegah Gisa mendorong sedikit dada Rio mencegah pria itu bertindak lebih jauh karena Gisa sangat tau dengan kebiasaan Rio yang tidak pernah puas jika harus bermain sebentar. Namun Rio tidak memperdulikan ucapan Gisa ia terus sibuk menghujani wanita di dekapannya dengan cumbuan panas.

"Aku kesini ingin makan siang bersama bukan bermain," cegahnya lagi.

"Aku tidak mau kamu sakit karena melewatkan makan siang mu mas," ucap Gisa mengelus pelan rahang Rio agar pria itu tidak marah karena di tolak.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com