webnovel

Perfect D'angelo Bride

Warning cerita 21 + harap bijak dalam membaca "Aku menikahi mu bukan hanya untuk melepaskan keluarga ku dari kutukan tapi aku menikahi mu karna aku mencintai mu, bagi ku hanya kamu istri ku  dan ibu dari anak-anak ku karna bagi ku tidak ada satupun wanita di dunia ini yang pantas menggantikan posisi mu," "Belum cukup kah, aku menunjukkan cinta ku melalui tindakan ku, aku bukan pria yang suka mengumbar kata-kata cinta tanpa bukti nyata" Sean D'angelo (25 tahun) seorang pengusaha sukses yang memiliki sifat dingin, licik, dan kejam. Hanya saja tak ada satu orang pun tau kalau Sean menderita sebuah kutukan yang terus menerus membuatnya menderita. Agustaf D'Lucifer (26 tahun) seorang pengusaha sukses yang menjadi rival Sean D'angelo dalam merebut cinta sang gadis takdir Sarah Frederica (21 tahun) adalah seorang gadis  takdir yang di beri anugrah untuk mematahkan kutukan yang menimpa salah satu dari 2 keluarga terpandang, hanya 1 keluarga yang mampu menaklukan hati sang gadis takdir. Bagaimana kisah  perebutan cinta sang gadis takdir, akankah  Sean dan agustaf mampu membuat sarah jatuh cinta pada mereka ataukah pada akhirnya mereka gagal menaklukkan hati gadis takdir, Bagaimana perjuangan Sean dan agustaf dalam merebut cinta sang gadis takdir ?  Penasaran kisah selanjutnya! Yuk, simak kisah cinta perfect D'Angelo Bride disini!

Vvy_Ccya31 · Realista
Classificações insuficientes
316 Chs

Menundukkan Kepala

"Ya Bu." Jawab Kirana menundukkan kepalanya.

"Kenapa ?" Tanya Bu Ambar seraya menaruh alat makannya dan menatap Kirana.

"Begini Bu Kiran ingin keluar dari asrama tapi tolong nama Kiran tetap ada di sini sebagai penghuni asrama." Ucap Kirana.

"Jadi kamu secara pribadi tidak tinggal di asrama lagi tapi kamu meminta ibu tetap memasukkan nama mu di list penghuni asrama setiap bulanannya?"

Di dalam kamar.

Bu Ayu tampak menggosokan tengkuknya berkali-kali "Kenapa tubuh tiba-tiba merinding dan tidak nyaman seperti ini." gumam nya lalu menarik selimut untuk tidur, ia mencoba mengabaikan perasaan tidak enak di hatinya.

Gisa yang mendengar ucapan Rio tentu saja berbinar senang, ia tersenyum penuh kemenangan pada wanita tua itu seraya menjulurkan lidahnya mengejek kekalahan Bu ayu.

'sialan! Dia mengejek ku' gumam Bu ayu dengan raut wajah yang sudah berubah jelek.

"Ma, kami pamit." Ucap Rio memeluk dan mengecup kening ibunya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com