Namun Sean rupanya pasrah, merasa bersalah atas perbuatannya.
"Bunuhlah, kalau kau memang mau membunuh-
ku." kata Sean pasrah. "Aku memang salah, tetapi
salahkah cintaku padamu? Salahkah aku menginginkah kau menjadi istriku?" Tubuh Sarah tergetar. Tangannya yang memegang pisau stenlis untuk mengupas buah, turut bergetar Haruskah dia membunuh Sean. Lalu bagaimana
dengan buah perbuatan letaki ini? Dan bagaimana dia
akan mengatakannya pada Kai ? "Bunuhlah, Sarah. Aku rela kau bunuh, tetapi kalau aku mati, janin yang ada dalam kandunganmu tetap saja anakku, bukan anak Kai.
"Bajingan!" teriak Sarah histeris. Dibuangnya pisau stenlis. Kini dia dengan jengkel, memukuli dada Sean sambil terisak menangis. "Tak kusangka, kau akan melakukan perbuatan hina ini. Kau terkutuk! Teman macarn apa kau?! Di saat sahabatmu menderita, kau malah menambah deritanya!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com