webnovel

Sayang, Sayang, Sayang!

Editor: Atlas Studios

Li Sicheng menggertakkan giginya, berganti pakaian, dan mengangkat Su Qianci dengan lengannya tanpa bersuara. Wanita itu menatapnya, merasa bersalah. Meraih kerah baju suaminya, dia tampak seperti seorang anak nakal yang tertangkap, berbisik, "Aku bisa berjalan sendiri."

"Diamlah." Li Sicheng merasa resah. Membawa istrinya turun ke lantai bawah, pria itu hanya mengambil kunci mobil dan dompetnya sebelum berjalan ke mobilnya. Su Qianci berhenti berbicara. Dia telah mendengar bahwa seorang pria yang merasa tidak puas adalah makhluk yang paling menakutkan di dunia. Seberapapun terangsangnya suaminya, Li Sicheng masihlah waras. Pria itu menurunkannya di kursi depan dengan hati-hati dan kemudian duduk di kursi pengemudi. Mengambil sebungkus rokok dari kompartemen mobil, Li Sicheng menyalakan satu batang rokok dan mengisapnya dalam-dalam sebelum dia menyalakan mobil.

Su Qianci sudah merasa lebih baik. Melihat pemandangan kota kembali di luar jendela, dirinya merasa agak emosional. Dia telah menghidupkan kembali kehidupan ini untuk sementara waktu sekarang. Rasanya seperti sebuah mimpi. Setelah beberapa saat, dia melirik ke arah Li Sicheng. Suaminya masih memiliki rokok terselip di antara bibirnya. Menyadari lirikan Su Qianci, pria itu balas melirik ke arahnya dan menurunkan rokoknya untuk mengembuskan asapnya dengan perlahan. Pada malam musim dingin ini, wajahnya ditutupi oleh asap putih, membuat wajahnya yang tegas tampak lebih dingin. Itu adalah sebuah perjalanan yang hening.

Ketika mereka sampai di rumah sakit yang terdekat dengan lingkungan Yuxiu, sekitar 20 menit kemudian. Angin dingin telah menenggelamkan sebagian besar gairah pria itu. Li Sicheng ingin menggendongnya keluar dari mobil, tetapi Su Qianci berpikir itu terlalu memalukan dan bersikeras untuk berjalan. Li Sicheng menyerah dan memeriksakan istrinya ke dokter kandungan.

Setelah serangkaian tes, dokter itu memandangnya dengan aneh. "Kapan Anda mulai merasa tidak nyaman?"

Su Qianci tersipu malu dan mengatakan hal yang sebenarnya.

Dokter itu mendorong kacamatanya naik ke hidungnya. "Kapan terakhir kali Anda menstruasi?"

"Nggg … lebih dari 20 hari yang lalu."

"Apakah biasanya tepat waktu?"

"Ya, entah itu satu hari lebih awal atau satu hari lebih lambat …."

"Baik." Dokter itu kemudian menyuruh seorang perawat melakukan sesuatu yang tidak dimengerti oleh Su Qianci. Perawat itu cepat-cepat pergi.

Ketika perawat itu kembali, dia menyerahkan sebuah kotak kepada Su Qianci. "Lakukanlah sebuah tes."

Melihat namanya di kotak tersebut, Su Qianci tertegun.

Tes kehamilan?

Su Qianci pergi ke kamar mandi dan menggunakan alat tes itu seperti yang diperintahkan. Ketika melihat dua buah garis merah itu, dia tercengang dan kemudian melakukan dua buah tes lainnya. Dua dari tiga tes itu menunjukkan hasil berupa dua garis merah yang jelas, dan yang satunya lagi menunjukkan sebuah garis merah yang samar di samping sebuah garis merah yang jelas. Dirinya tidak mengetahui bagaimana dia berjalan keluar dari kamar mandi. Saat melihat Li Sicheng dari kejauhan, dia berkedip dan memanggil, "Sayang."

"Ya?" Tercium aroma tembakau di pakaian Li Sicheng. Jelas dia merokok lagi.

Mendengar jawaban suaminya, dia menjerit dan melemparkan dirinya ke arahnya, mengunci lengannya di leher Li Sicheng. "Sayang, sayang, sayang …."

Reaksi pertama Li Sicheng adalah merengkuh Su Qianci ke dalam pelukannya. Dia menunduk dan bertanya dengan sebuah suara pelan, "Ada apa?"

Su Qianci memeluk suaminya dengan erat dan tiba-tiba melepaskannya. Meraih tangannya, wanita itu berkata dengan serius, "Aku punya sesuatu yang penting untuk dikatakan padamu."

Li Sicheng mengangkat alisnya dan melirik ke arah tangan istrinya. Su Qianci menyembunyikan benda itu di belakang punggungnya, pura-pura terlihat kesal.

"Apa itu?" Pria itu mengulurkan tangan untuk menangkap tangan istrinya.

Su Qianci menghindar dan berkata, "Jangan bergerak. Berdiri diam."

"Oke." Li Sicheng berdiri diam, menatap istrinya.

Su Qianci menunjukkan sebuah alat tes kehamilan padanya dan bertanya, "Kamu tahu apa ini?"

"Sebuah tes AIDS?"