"Ya," jawab sang pengemudi, lalu tiba-tiba berbelok. Para pejalan kaki di tepi jalan merasa ketakutan dan berhamburan. Polisi lalu lintas meniup peluitnya secara gila-gilaan.
Li Jinnan hendak mengejar mobil itu. Tetapi polisi lalu lintas itu tiba-tiba bergegas menghampiri dan melambai pada dirinya. Polisi itu meniup peluitnya dengan tatapan peringatan yang jelas terlihat di wajahnya. Sambil memutar setir mobil, Li Jinnan menginjak rem. Mobil di depan mereka sudah berada jauh di depan. Tang Zhenghao berbalik dan melambai pada Li Jinnan, tertawa dengan raut wajah penuh kemenangan.
"Si*l!" Li Jinnan memukul setir mobil, dengan geram.
Mengabaikan polisi lalu lintas yang mengetuk kaca jendelanya, Li Jinnan mengambil ponselnya dan menghubungi Li Sicheng. "Kakak, Su Qianci diculik. Segeralah pulang!" Setelah memberi tahu kakaknya tentang lokasi dan tuntutan sang penculik, Li Jinnan diminta untuk keluar dari mobil oleh polisi lalu lintas itu.
——————————
Li Sicheng berlari keluar dari rumah itu, mengabaikan teriakan Ou Ming. Setelah mengusir pengawal De keluar dari mobil, pria itu mengendarai mobil dengan kecepatan maksimum dan langsung menuju ke gudang terbengkalai di pinggiran kota sebelah timur. Ketika dia tiba di sana, hari sudah hampir gelap. Di pintu gudang, ada seorang pria berdiri, sedang merokok. Melihat Li Sicheng mengemudi mendekat, dia bersiul. "Itu benar-benar Li Sicheng. Bahkan mobilnya pun terlihat berbeda."
"Di mana istriku?!"
"Kenapa terburu-buru? Istrimu ada di dalam. Jangan khawatir, istrimu dan bayimu masih baik-baik saja. Kemarilah, anak baik, dan ikutlah bersamaku." Pria itu melambai pada Li Sicheng, bersiul dan menggoda. Dia tampak seperti sedang bermain dengan seekor anak anjing!
Tinju Li Sicheng mengepal. Wajah dinginnya bahkan terlihat semakin tegang.
Melangkah masuk, pria itu tertawa. "Hei, anak baik! Ini tulang untukmu." Lalu dia melemparkan sebuah kotak makan siang pada Li Sicheng. Sebuah tulang yang tebal digulung dengan nasi menempel di kotak itu. Li Sicheng diam-diam melirik pria itu dengan matanya yang dingin. Merasa kedinginan, pria itu tetap bersikap sombong. "Apa yang kau lihat si*lan?"
"Di mana istriku?!" Li Sicheng mengulangi, suaranya terdengar dingin seperti es.
"Ayaya, sangat menakutkan. Aku akan berpikir kau berada di kantormu jika aku tidak mengenalmu lebih baik," suara Tang Zhenghao terdengar keluar. Tubuhnya agak gemuk. Sambil menyeringai pada Li Sicheng, pria tua itu mengembuskan asap dan berkata, "Kenapa, presiden kita yang hebat ini tidak terbiasa diperlakukan seperti seekor anak anjing?"
Tepat di belakang Tang Zhenghao, Tang Mengying juga berjalan keluar. Gadis itu mengenakan sebuah pakaian berbahan kulit berwarna hitam yang ketat. Rambutnya ikal bergelombang, dan wajahnya dihiasi dengan riasan wajah yang sangat indah, yang membuat wajahnya yang cantik semakin halus. Bibir merahnya begitu memukau.
"Kakak Sicheng, akhirnya kau datang. Aku sangat merindukanmu." Tang Mengying tersenyum. Meskipun dia mengatakan itu, dia tidak lagi terlihat terobsesi. Yang tersisa di wajahnya hanyalah ekspresi wajah yang dingin. "Kau datang untuk mencariku, kan?"
Li Sicheng memandang gadis itu, tidak berbicara, dan memicingkan matanya. Di matanya yang dalam, ada bahaya dan ancaman yang terlihat dengan jelas.
Jelas terlihat, Li Sicheng marah.
Tang Mengying tersenyum dan menepukkan kedua tangannya. Li Sicheng mendengar suara langkah kaki.
Rambut Su Qianci dijambak oleh seorang pria, dan tangannya diikat di belakang. Saat Su Qianci melihat Li Sicheng, air mata menggenangi mata wanita itu.