Su Qianci selalu menyadari bahwa dia bukan orang yang paling pintar. Tapi itu tidak berarti dia bodoh. Menghadapi Tang Mengying, Su Qianci luar biasa tenang dan berkata sinis, "Benarkah itu?" Suaranya begitu datar sehingga sepertinya dia tidak peduli.
Tang Mengying tidak melihat apa yang dia harapkan dan merasa sedikit bingung. Su Qianci menjadi semakin cerdas, dan lebih sulit bagi Tang Mengying untuk mengendalikan wanita itu. Jelas, itu bukan kabar baik bagi Tang Mengying.
Tidak ada yang berbicara. Dua menit berlalu dan terasa sangat canggung. Tang Mengying tidak tahan lagi dan terlihat seperti dia sedang bergumul.
"Qianci, aku pikir aku harus memberitahumu sesuatu yang lain."
"Apa itu?"
"Aku hamil. Bayinya … milik Kakak Sicheng."
Su Qianci tampak sedikit terkejut, meletakkan sendoknya, dan memandang Tang Mengying.
Melihat bahwa Su Qianci akhirnya bereaksi, Tang Mengying melanjutkan, "Usianya sekitar tiga bulan. Bayinya laki-laki dan sudah memiliki detak jantung. Keluarga Li sangat menghargai seorang putra yang dapat meneruskan nama keluarga. Aku yakin mereka tidak ingin anak itu menjadi seorang anak haram. Jadi, Qianci, bisakah aku memintamu untuk menyingkir? Aku tahu kau pasti sangat marah sekarang, tapi tolong jangan melakukan apa pun dengan sembrono. Kakak Sicheng sangat peduli dengan bayi ini, tapi dia tidak ingin kau marah, dan karena itu dia menyuruhku untuk berbicara denganmu. Dia berharap kau bisa melepaskannya. "
Su Qianci tidak berbicara tetapi merasa geli. Wanita ini akan melakukan apa saja untuk membuatnya jijik.
Tang Mengying melihat cibiran Su Qianci dan bertanya, "Apakah kau tahu dia mengatakan bahwa dia tidak pernah menyentuhmu, dan bahwa dia tidak mencintai orang lain selain aku?"
Setelah dia mengatakan itu, Tang Mengying menatap Su Qianci. Mendengar kata-kata itu, mata Su Qianci berubah. Merasa sangat gembira, Tang Mengying berpikir, jadi itu sungguhan? Jadi, satu-satunya waktu Li Sicheng pernah berhubungan seks adalah dengan dirinya saat di Australia? Benar-benar sebuah kejutan! Saat mengingat suara Li Sicheng dan tubuhnya pada malam itu, Tang Mengying tidak bisa menahan perasaan senangnya.
Tang Mengying tidak bisa menahan diri dan berkata lagi, "Apakah kau tahu bahwa posisi favoritnya adalah meniduriku dari belakang? Terasa sakit pada awalnya, tetapi dia benar-benar sangat lembut denganku sejak dia tahu bahwa aku hamil. Kakak Sicheng adalah pria yang luar biasa. Terakhir kali, bibi juga memberitahuku bahwa dia tidak begitu menyukaimu dan tidak benar-benar menerimamu. Kurasa itu sebabnya dia kembali padaku lagi dan lagi …."
Setiap kata ibarat sebuah tamparan di wajah Su Qianci. Dia tidak tahu posisi bercinta apa yang disukai Li Sicheng … namun, dia tidak akan percaya apa pun yang dikatakan Tang Mengying. Dia telah dibohongi berjuta kali oleh Tang Mengying di kehidupan sebelumnya. Setidaknya dia mengetahui bahwa Li Sicheng tidak sudi berbohong kepada siapa pun. Jadi, tidak terkecuali pada dirinya juga, kan?
Su Qianci meyakinkan dirinya sendiri dalam hati dan menatap Tang Mengying dengan sebuah tatapan dingin, bertanya, "Apakah kau tahu apa itu obsesi patologis1?" Dia menyebut Tang Mengying delusional2. "Di seluruh Kotaraja, 80% wanita ingin melahirkan anak suamiku. Kau telah mencoba merayunya berkali-kali sehingga kalaupun dia menyukaimu meski hanya sedikit, mustahil baginya untuk menolaknya. Selain itu …." Su Qianci berdiri, mendekati Tang Mengying, dan berbisik, "Doggy style3 adalah posisi yang paling Li Sicheng tidak sukai."
Melihat wajah Tang Mengying yang tiba-tiba menjadi kelam, Su Qianci merasa jauh lebih baik dan menambahkan, "Dengan posisi seperti itu, dia akan merasa bahwa dia sedang meniduri seorang pel*cur, yang mana sangat memuakkan. Tidakkah kau berpikir demikian?"
Tang Mengying tersentak dan menggeram, "Apa maksudmu?"
Su Qianci memanggilnya pel*cur! Su Qianci melangkah mundur, tersenyum dengan elegan, mengambil dompetnya dan berkata, "Aku punya urusan lain untuk dihadiri dan harus pergi sekarang." Dia tidak mengetahui apakah Li Sicheng menyukai doggy style atau tidak. Namun, Su Qianci dengan sengaja mengatakan hal itu.