Suara Rong Haiyue terdengar sedikit keras, menarik perhatian seorang polisi. Rong Xuan segera menutup pintu dan menguncinya. Hanya ada mereka berempat di dalam ruangan itu, dua pasang suami istri. Rong Haiyue memandang Rong Xuan, seperti sedang mengamati seorang wanita gila. Rong Haiyue mengulurkan tangan untuk meraih lengan istrinya dan menatap wanita itu dengan matanya yang merah, bertanya dengan perlahan, "Kembali pada saat itu, kau benar-benar hamil dan melahirkan putriku, tetapi kau meninggalkan bayi itu, kan?"
Rong Xuan menatap suaminya dengan tatapan iba dan tidak berbicara. Sikap ini tidak diragukan lagi merupakan bukti atas dugaan Rong Haiyue. Rong Haiyue menjadi diam dan tiba-tiba tertawa. "Dan dari mana Anna berasal? Anna bukan putrimu, juga bukan putriku. Apa yang terjadi dengan orang tua kandungnya?"
"Mati." Suara Rong Xuan terdengar sedikit serak, dengan suara isak tangis yang tidak kentara. "Aku menemukan anak itu di bawah jembatan. Ibunya sedang menggendong Anna ketika tubuhnya sendiri masih berdarah, memintaku untuk menyelamatkan putrinya. Aku menggendong bayi itu. Namun, ibunya tidak berhasil selamat." Wanita itu terkekeh-kekeh dan menatap Rong Haiyue dengan iba. "Ibunya memberitahuku bahwa dia hamil setelah diperkosa. Betapa menyedihkannya itu? Seorang anak haram, hehe …."
Hati Rong Haiyue hancur berkeping-keping. Sebuah rasa sakit yang tak terkatakan pun meledak. Mengangkat tangannya yang besar, dia menampar wajah istrinya.
Rong Xuan lengah, kehilangan keseimbangan, dan jatuh ke lantai. Wajah yang ditampar itu menjadi bengkak dalam sekejap, terasa terbakar. Wanita itu sedikit tercengang ketika melihat wajah Rong Haiyue, pria yang telah memperlakukan dirinya seperti seorang ratu selama lebih dari 20 tahun.
Su Qianci merasa terkejut dan menjerit.
Melihat tatapan kebencian di mata Rong Haiyue, Rong Xuan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. "Kau menamparku? Rong Haiyue, kau benar-benar menamparku? Ha ha ha …. Tidak tahan lagi? Tahukah kau, ketika Su Qianci masih kecil dan kelaparan, aku pergi untuk membeli dua buah bakpao, melemparkan bakpao-bakpao itu ke tanah, dan menyuruh anak itu untuk pergi dan memungutnya. Dia benar-benar melakukannya. Oh … aku benar-benar tertawa pada saat itu. Aku seharusnya memotretnya untuk membuat dirimu melihat bahwa putri Rong Haiyue lebih menyedihkan daripada seorang pengemis, ketika kau sedang menyuapi seorang anak haram yang datang entah dari mana dan memperlakukannya seperti seorang putri. Kau …"
Sebelum Rong Xuan dapat menyelesaikan kalimatnya, dirinya sudah tidak bisa mengucapkan suku kata lain.
Rong Haiyue mencekik leher istrinya dengan tangannya yang besar. Wajah Rong Xuan benar-benar merah padam, dan matanya basah, tetapi pria itu tidak mempunyai belas kasihan. Rong Haiyue ingin membunuh wanita itu!
Li Sicheng terkejut dan segera pergi untuk menarik pria itu menjauh, tetapi Rong Haiyue sudah bertindak tidak rasional1 saat ini dan kekuatannya luar biasa.
Wajah Rong Xuan menjadi biru. Dia mencubit tangan suaminya dan menendang kaki pria itu.
"Tidak, jangan!" Su Qianci berteriak dan langsung membuka pintu. "Tolong! Pak Petugas! Di mana kalian?"
Ada dua polisi yang ditempatkan di luar ruangan. Mereka segera berlari ke dalam ruangan. Melihat apa yang terjadi, mereka menarik Rong Haiyue menjauh bersama-sama dibantu oleh Li Sicheng.
Leher Rong Xuan sudah memar, terlihat cukup mengerikan.
Rong Haiyue ditarik menjauh, matanya merah dan berteriak, mencoba melemparkan dirinya ke arah Rong Xuan lagi. Dia berteriak histeris, "Rong Xuan, aku berutang apa padamu? Kenapa kau melakukan ini padaku?"
Sambil memegangi lehernya yang terasa sakit, Rong Xuan mencibir. Suaranya serak tapi sangat dingin. Dia berkata, "Kau layak mendapatkannya!"