webnovel

Penjaga hati Zara

Pernikahan mendadak itu harus terjadi antara Zara dan Aldi. sebuah kejadian yang tak sengaja membuat mereka terpaksa harus menikah. Bagi Zara itu semua demi harga dirinya tapi bagi Aldi ini saatnya ia pergi dari Aura! Sang pemilik resto berwajah tampan ini ingin mengakhiri perasaan yang lama menyiksanya. Perasaan cinta yang hanya dibalas dengan sebuah persahabatan. Namun siapa sangka, saat keputusan dibuat sang cinta malah datang menghampiri tanpa aba-aba. "kau yakin akan pergi dariku?? tidak bisa kau menungguku sebentar lagi.,." suara Aura bergetar ia tak sanggup lagi menutupi perasaan yang ia simpan lama. Perasaan yang hanya ia mau Aldi tau saat ia sudah meraih mimpinya. mimpi menjadi seorang designer terkenal. Siang malam ia berusaha sampai mengabaikan perasaan Aldi padanya. Tapi tak dinyana sang pujaan malah memilih gadis lugu berwajah sendu berusia 21 tahun yang bahkan belum menyelesaikan kuliahnya. Aldi goyah... rasa sesal, marah, kecewa bercampur jadi satu, sempat ia ingin meninggalkan Zara dihari pernikahan tapi ia terlanjur berjanji pada nyonya Almira ibunda Zara bahwa ia akan menepati ucapannya yang untuk menikahi Zara . "aku hanya akan menghentikan pernikahan ini jika kau yang ingin menghentikan" Zara menatap lekat pada pria yang akan ia nikahi besok lusa. Perlahan Aldi melepaskan cengkramannya. Gadis baik bunda itu terlalu baik untuk disakiti. Sementara cinta yang ia inginkan selama bertahun-tahun kini ada dihadapannya. Akankah Zara dan Aldi bisa hidup bersama??

Nurhayati_Effendy · Adolescente
Classificações insuficientes
142 Chs

Tetangga yang manis

Sudah dua hari sejak kejadian memalukan diatas atap apartemen Zara tidak berani keluar, selain karena kakinya masih terasa kurang nyaman ia juga malu kalau-kalau nanti bertemu Aldi.

"Zara... kau tidak kuliah kan??" kak Shanum tampak buru meraih tasnya dan menggit sepotong roti

"tidak kak... " jawab Zara sekenanya, ia masih bermalasan diatas tempat tidur.

"oke kakak pergi dulu,, nanti makan siang kakak pesan online aja ya" suara Shanum pun menghilang dari balik pintu.

yeah! mereka hanya tinggal berdua diapartemen sederhana yang disewa sang kakak perempuan. Sementara sang ibu yang seorang single parents sejak usia Zara menginjak tiga tahun,, tinggal dirumah sederhana mereka di daerah Palembang. Sang ayah sebenarnya belum meninggal tapi anggap saja seperti itu. ia lelaki yang meninggalkan keluarga demi wanita lain.

selain shanum Zara punya seorang kakak lelaki bernama Raihan. Namanya indah tapi tak seindah kelakuan nya, ia pria rusuh yang membuat sang ibu nyaris mati berdiri karena kelakuan negatifnya.

judi!!

yaapp!! si kakak yang gila judi, bahkan Zara dan Shanum sedih sendiri membayangkan nasib kak Naura sang istri yang begitu santun dan sabar menghadapi tabeat sang suami yang tidak tau diri. Itu semua demi buah hati mereka Zidan! mereka menempati rumah peninggalan ayah Naura disana mereka membuka usaha angkringan yang lumayan cukup Ramai karena banyak kos-kosan disana.

***

tok! tok! tok!

pintu diketuk, Zara menyeret langkah malas meraih handle.

Perlahan pintu terbuka, mata Zara mengerjab beberapa kali tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Seorang tetangga misterius berdiri dihadapannya dengan menenteng goodie bag yang sangat khas bagi Zara.

apa gerangan yang membawa si tampan aneh berkunjung ketempat nya pagi-pagi begini, Zara melirik jam baru pukul 08.00

"maaf mengganggu pagi-pagi begini??" sapanya sopan tapi dingin. "bagaimana kabarmu??" tanya Aldi memastikan bahwa kaki Zara yang keseleo tempo hari baik-baik saja.

"seperti yang kau Lihat aku baik" sahut Zara malas.

"ini untuk mu..." Aldi menyodorkan goodie bag berisi larva cake dari cafenya. Zara menyambut dengan mata berbinar.

- walaupun acuh dia tetangga yang manis- pikir Zara sumringah tau saja Aldi bahwa ia sangat suka choco larva dari Als cake and resto!

"terimakasih.. tidak masuk dulu.." Zara menawari.

"tidak terima kasih mungkin lain kali... aku harus bekerja "

Zara mengangguk tanda mengerti, Aldi mengerenyitkan dahi " maaf namamu??"

" Zara..."

"oh ya Zara... jangan lakukan keanehan lagi ya..." pungkas Aldi membuat bibir Zara maju lima centi, lalu Aldi menyeret langkah nya dan hilang ditikungan

-aku aneh?? tidak salah? siapa yang berdiri di ujung?? aku hanya berusaha menyelamatkan...- protes Zara dalam hati.

ah!! biar saja Zara berharap ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Aldi.

tapi... cake yang dibawa Aldi lumayan juga.. rejeki pagi kebetulan ia memang sangat lapar.. walaupun Zara tidak suka cara Aldi yah.. bisa diberikan apresiasi juga perlakuannya untuk pagi ini yang menunjukkan perhatian pada tetangganya. Zara senyum-senyum sendiri sambil menikmati tiap gigitan choco larva yang terasa lumer di mulut.