"hehhee.. maaf aku ganggu ya..." ujar Dimas nyengir kuda..
"sudah jangan banyak bicara cepat bantu bawa barang.. kita langsung pulang!" titah Aldi pada si pria berwajah Arab yang cepat atau lambat akan jadi kakak iparnya!!
"jangan galak pak boss.. inget.. ane bentar lagi jadi kakak ipar,, " ucapan Dimas barusan sontak membuat Aldi ingin melumatkan saja makhluk itu dari muka bumi,, dasar si buaya darat.. bisa-bisanya mencuri hati Shanum kakak iparnya!!!!
***
Mba Rahayu menyambut kedatangan si empu rumah yang sudah beberapa hari tidak pulang. wanita paruh baya itu segera mengambil alih koper dari tangan Dimas untuk segera dibawa ke kamar tuannya.
Zara menitahkan pada pria dengan gif ditangan untuk beristirahat dikamar,, sementara dia harus kedapur untuk menyiapkan makan malam sebelum mba Rahayu harus pulang nanti. Dimas pun harus segera kembali ke cafe.
.
Tinggal lah si pria gabut bingung entah apa yang harus dia lakukan saat ini,, rebahan sungguh membuat dirinya sangat bosan.
Dikamar ia coba mencari sesuatu yang mungkin bisa menarik perhatiannya. Membuka beberapa laci nakas,, lalu matanya tertuju pada sebuah buku harian bersampul ungu dengan gambar karakter kartun melody..
Aldi tersenyum tipis,, milik siapa buku lucu itu. Dari ciri-cirinya milik siapa lagi kalau bukan Zara!
Dia menghembuskan nafas, mempersiapkan diri untuk membaca apa saja yang ditulis gadis imut miliknya.
.
Dia membuka acak kertas bewarna ungu muda itu,, disana ada tulisan tentang isi hati Zara.
.
Aku disini,,,
masih bertahan pada posisi ku..
bahkan mulutku terkunci,, aku sungguh tidak bisa hanya sekedar mengatakan sepotong kata cinta.... aku memendam dalam diam.. dan menahan tiap cemburu ku...
.
Aldi tertegun.
.
Aku suka buket bunga mawar itu... tapi sayang bukan untuk ku...:(
.
Lalu lembar berikut nya..
.
Dia pria manis,, selalu ada kejutan yang menakjubkan.. tapi sayang.. dia mencintai gadis lain :(
.
Tuhan... aku ingin lupa ingatan saja!!!!aku tidak ingin mengingat kalau aku mencintai dia... ku mohon Tuhan...
.
Alis Aldi menyatu... dalam tulisan Zara selalu memakai kata 'dia' lalu siapa 'dia'??!!
.
Jari Aldi makin penasaran untuk mencari jawaban tentang 'dia' yang dimaksud.. lalu pada lembar berikut nya...
.
Waktu perpisahan kian dekat,, dan aku masih diam.. sekali pun aku tak mampu bilang 'aku cinta kamu.... Aldi Radhika....'
.
deg!
Bagai sengatan Listrik mejalar keseluruh raganya,, secercah rasa bahagia menyelimuti diri,, paling tidak saat ini dia bisa pastikan kalau sebenarnya Zara sama sekali tidak punya perasaan pada Tristan! hanya saja kata cinta itu belum pernah terucap diantara mereka.
Hanya butuh waktu yang tepat agar Zara pun tahu bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Pada lembar berikutnya lagi, ada karikatur bergambar mirip dirinya dan juga Zara,, ada hiasan berbentuk hati dan diwarnai dengan tinta merah.
"gadis naif.. kau mencintaiku tapi kau selalu menghindar dariku..." desis Aldi sembari menutup buku bersampul ungu.
.
Catatan hati itu dikembalikan kedalam tempatnya semula,, Aldi senyum-senyum sendiri membayangkan ekspresi ketika Zara menulis semua isi hatinya, juga ada kegetiran disana.. mungkin saja saat menulis Zara tengah merasakan kesedihan dan dia sama sekali tidak tahu tiap rasa sakit yang mendera si wajah sendu.
.
Terlintas dibenaknya.. buket mawar!
yah.. mungkin dia bisa menebus semua waktu yang sudah terlewat kan dengan memberikan banyak kebahagiaan bagi gadis yang sudah menahan luka karena ulahnya.
.
Aldi segera beranjak menuju kamar mandi,, dia butuh menyegarkan diri sekarang sebelum panggilan makan malam datang.
***