webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Classificações insuficientes
407 Chs

Pertandingan II

Pertarungan itu berjalan menegangkan. Bahkan orang-orang terpilih yang ada di sana dibuat terpukau karenanya. Kadang-kadang mereka juga merasa kebingungan karena kecepatan kedua belah pihak dalam melancarkan serangan.

Percikan api mulai tercipta. Deru angin tajam mengibarkan pakaian para pendekar itu.

Malam mulai semakin gelap. Pertarungan yang menegangka itu sudah berjalan sebanyak puluhan jurus. Di tengah arena, kedua belah pihak yang bersangkutan mulai merasa lelah. Serangan yang mereka layangkan tidak sehebat tadi.

Tenaga dalamnya sudah berkurang cukup banyak. Hal itu terjadi karena Dua Datuk Dunia Persilatan itu terus menerus mengeluarkan jurus kelas atas miliknya.

Saat ini Eyang Wijaya Kusuma mulai menguasai jalannya pertarungan. Terlihat pedangnya menyambar-nyambar bagaikan amukan petir di tengah hujan. Setiap sambaran pedang itu mampu mencabut nyawa manusia hanya dalam waktu singkat.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com