webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Classificações insuficientes
407 Chs

Membunuh Meminjam Tangan Orang

"Bukti?" Arya Saloka kaget saat mendengar ucapan Raka Kamandaka.

"Ehmm, benar," kata Raka mengiyakan.

"Boleh aku lihat bukti yang kau maksud itu?"

Tanpa banyak bicara, Raka segera mengeluarkan sepucuk surat pemberian Cempaka Ungu kepadanya. Pemuda itu langsung memberikannya kepada Pendekar Tangan Sakti.

Arya Saloka kemudian menerima lalu membaca isi surat tersebut. Saat selesai membaca isinya, Pendekar Tangan Sakti kembali menghela nafas panjang dan berat.

"Aii, sudah kuduga. Ternyata dugaannku ini tidak salah,"

Raka hanya diam. Pemuda itu tahu, saat ini dirinya memang tidak perlu bicara.

"Pihak musuh akan melakukan sebuah gerakan lagi. Situasai saat ini sudah terlalu keruh. Untuk membereskannya, tidak ada cara lain kecuali hanya lewat pertumpahan darah,"

Raka tergetar. Ternyata apa yang dia takutkan selama ini terbukti pula.

Pertarungan menjadi jalan keluarnya. Pertumpahan darah kembali menjadi solusinya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com