"Hahaha, rupanya kau pintar juga. Apa yang kau katakan memang tepat. Namun bukan berarti hal itu adalah jaminan pasti, siapa tahu bahwa kami akan benar-benar menang?" kata Raka Kamandaka tidak mau kalah.
"Hemm, rupanya kau keras kepala juga. Untuk membuktikan apakah ucapanmu itu benar atau tidak, cobalah lihat ini baik-baik," kata suara tersebut lebih lanjut.
Tepat setelah selesai perkataan tersebut, sekelabat bayangan hitam dan cahaya keperakan kembali terlihat secara tiba-tiba. Keduanya bergerak dalam kecepatan tinggi.
Kalau orang berilmu rendah, niscaya mereka tidak akan dapat melihat apa-apa.
Wutt!!! Crashh!!!
Tiga kali suara itu terdengar. Tiga nyawa pula yang keluar dari raga.
Tiga orang pendekar yang menjadi korban itu mendapat luka dibagian lehernya. Leher mereka hampir kutung karena ditebas. Luka tebasannya cukup tebal dan tidak terlalu dalam.
Jika dilihat lebih mendalam lagi, jelas, luka tersebut diakibatkan oleh tebasan sebatang golok.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com