webnovel

Serangan Ranting

Yong Tuoli dan teman-temannya tersentak kaget saat ada ranting yang melesat ke arah mereka dengan kecepatan tinggi. Si gesit Zhuxiang langsung mengejar ranting itu tak takut dampaknya. Yan Kaibo ia melihatnya hanya bisa memanggil-manggil Zhuxiang meski tak didengarkannya.

"Zhuxiang kamu jangan bertindak gila!" teriak Yan Kaibo memanggilnya dari belakang, karena jaraknya lebih jauh dari pemuda kurus dan gesit itu, Yan Kaibo bertubuh gemuk itu hanya bisa berteriak saja tidak bisa bertindak apapun.

Yong Tuoli dan Qing Yu sudah memasang sikap waspadanya menghadapi serangan yang akan datang ke arah mereka. Tembakan ranting terus terjadi. Lok Yelu yang berada di atas pohon dapat melihat sumbernya, itu ulah dari para monyet yang bergelantungan di atas pohon. Melihat temannya yang kesusahan di bawah, Lok Yelu memutuskan untuk menghampiri sekelompok monyet tersebut.

Yong Tuoli sekilas dapat melihat Lok Yelu yang tengah meloncat dari satu pohon ke pohon lainnya namun ia tidak bisa untuk mengikutinya berusaha melindungi dirinya sendiri saja sulit apalagi memperhatikan temannya.

"Yong Tuoli, kamu bisa menggunakan pedang milikku." Qing Yu menyerahkan pedang indahnya yang terlihat tipis namun sangat estetik, mudah dibawa kemana-mana apalagi pedang ini bisa dilipat. Qing Yu biasanya menyelipkannya di dalam pakaiannya untuk menjaga dirinya sewaktu-waktu ada yang menyerangnya atau orang terdekatnya.

Yong Tuoli menerimanya dengan senang hati. Qing Yu juga memiliki senjata lain. Qing Yu hampir mirip dengan Zhuxiang sesama penyuka senjata, hanya saja Qing Yu sangat menyukai senjata yang begitu indah di matanya. Jika tidak Qing Yu akan membuangnya.

"Berjaga-jagalah bisa saja kita dikepung seperti waktu itu." Qing Yu memberitahukan Yong Tuoli.

"Aku akan berjaga-jaga. Kamu juga."

Saat mereka berdua akan bersiap untuk menerima kedatangan ranting berikutnya mendadak tidak terjadi apapun. Mereka saling bertatapan. "Apakah ada yang salah?" tanya Qing Yu dengan keningnya mengerut.

Yong Tuoli menaik turunkan bahunya. "Tidak tau."

Kiikkk!

Diikuti suara teriakan itu burung-burung pada berterbangan dari pohon yang awalnya dihinggapinya. Itu suara hewan dan terdengar tak asing di telinga mereka berdua.

"Suara kera kah itu?" Yong Tuoli mengangguk pelan. "Sepertinya benar."

"Yan Kaibo, Zhuxiang! Mari kita periksa suara apa itu?!" Qing Yu memanggil dua pemuda temannya yang tengah berdiri diam karena sama sepertinya tadi tidak ada serangan yang datang ke arah mereka.

Mereka berdua berlari ke arah Qing Yu dan Yong Tuoli bergabung bersama mereka kembali.

"Lok Yelu dimana?" Menyadari tidak adanya Lok Yelu di atas pohon sebelumnya, Yan Kaibo bertanya kepada mereka bertiga.

Zhuxiang menjawab, "Aku dari tadi fokus menghadang ranting yang melesat kencang ke arah kita. Aku tidak tau keberadaannya."

Qing Yu berkata, "Aku juga tidak."

Mereka bertiga menjadi panik sendiri. Bagaimana ini? Gumam mereka masing-masing.

"Aku mengetahuinya," sahut Yong Tuoli hingga membuat semua temannya menatapnya.

Yan Kaibo memukul pelan kepala Yong Tuoli. "Kenapa tidak katakan dari tadi. Kami hampir saja jantungan."

"Tapi aku tidak mengetahui dengan pasti keberadaanya. Aku hanya melihatnya sekilas dia lewat begitu saja meloncat dengan cepat ke beberapa pohon. Itu saja," kata Yong Tuoli dengan wajah polosnya.

Mereka bertiga yang melihatnya merasa kesal. Tapi harus menahan kesabaran, anak satu ini sudah biasa melakukan hal seperti itu kepada mereka, jadi sudah tak heran lagi.

"Apakah ada yang salah?" tanya Yong Tuoli bingung dengan reaksi para temannya.

Mereka bertiga hanya bisa menepuk pelan jidatnya masing-masing.

Tidak ingin memperpanjang waktu pencarian Lok Yelu mereka berempat dengan Qing Yu yang menarik tangan Yong Tuoli terlebih dahulu langsung berlari dengan cepat sambil berteriak memanggil Lok Yelu.

"Lok Yelu kamu di mana?! Maafkan aku sudah merebut Yan Kaibo darimu, tapi tenanglah dia tetap menyayangimu aku juga menyayangimu sebagai sahabat sejati kami!"

"Lok Yelu aku tidak suka dengan permainan petak umatmu, aku tau aku ini pria gemuk yang hanya bisa makan dan banyak menyakiti hatimu membuat candaan denganmu, tapi pastikanlah aku melakukan ini hanya untuk melihat mu tertawa!"

"Aku harap kamu keluar aku sudah mengantuk, hoam! Mencarimu seperti mencari jarum kecil."

Qing Yu menggeleng pelan melihat teman-temannya sebegitunya.

"Lok Yelu!" teriak Qing Yu.

"Dasar kalian sempat-sempatnya mengatakan seperti itu, tapi aku suka itu. Kalian memang teman terbaikku."