webnovel

Berada di Dunia Kecil

Lok Yelu terbangun dari tidurnya. Ia merasakan hawa aneh yang begitu jelas sampai ia terbangun. "Ah apa itu?"

Yong Tuoli dan yang lainnya juga terbangun sama halnya seperti Lok Yelu mereka juga dapat merasakan hawa aneh itu dengan jelas.

"Semuanya kabur!"

"Lari, lari!"

"Mari kita pergi dari sini!"

Nenek tua yang sempat berpapasan dengan Zhuxiang, Yan Kaibo dan Lok Yelu itu menghampiri mereka. "Nak, segera pergilah, bawa pedang itu jauh-jauh, kamu bisa tertangkap karenanya."

"HA?"

Mereka bertiga bingung kecuali Yong Tuoli, ia mengetahui apa yang di maksud nenek tua tersebut.

"Pedang apa nek?" tanya Yan Kaibo penasaran.

Nenek itu menatap Yong Tuoli. "Kamu tanyakan saja kepada temanmu."

Mereka bertiga menatap Yong Tuoli.

Yong Tuoli cukup bingung harus berkata apa. Tapi ia langsung bilang ke mereka. "Sebaiknya nanti saja kita bahas itu, yang paling terpenting kita kembali dulu ke tempat tinggal paman itu dan membawa Qing Yu pergi."

Mereka mengangguk. Benar juga apa perkataan Yong Tuoli. Naywa sekarang lebih penting daripada rasa ingin tahu mereka.

Mereka berempat berlari ke arah tempat tinggal pria itu dengan cepat melewati orang-orang bersayap yang tengah berlari juga. Mereka dapat melihat sosok berjubah yang tengah memegang kapak besar dan pedang besar di punggung mereka.

Mereka bingung, serasa terkepung dala segala arah, belakang, samping dan depan namun ada tangan yang menarik mereka berempat. Itu pria yang mereka cari dan Qing Yu sahabat mereka.

"Kenapa kalian baru balik, ikutlah kami."

Pria itu mengajak mereka bertiga ke suatu ruangan menuju ke arah bawah, tapi bukan akan menuju ke daratan salju. Melainkan menuju ke ruangan bawah tanah yang begitu gelap.

Sebuah lorong dengan banyaknya tingkat karena mereka menurun dari atas mereka lalui. Yan Kaibo yang merupakan pemuda gemuk, ia merasakan kakinya keram, lelah sekali ia menuruni anak tangga yang tak kunjung habisnya. Dari pada kebanyakan jalan lebih baik ia bertarung dengan keras. Jika harus memilih, maka ia akan memilih bertarung. Ia menahan rasa keluh kesahnya karena keadaan sekarang juga lagi genting ia tak mau teman-temannya marah kepadanya karena masalah sepele ini.

Ruangan sangat gelap, mereka harus menggunakan obor untuk menerangi jalan. Untung saja di ruangan itu ada beberapa obor yang menggantung. Mereka berlima mengambilnya untuk menerangi jalan mereka. Yong Tuoli menggandeng tangan Qing Yu takut Qing Yu terjatuh. Walaupun gadis ini sangat pintas dalam apapun. Ia tetap gadis yang memerlukan perlindungan seorang pria.

"Yong Tuoli." Qing Yu dapat merasakan genggaman hangat dari tangan Yong Tuoli, ia menjadi sangat tenang di tengah ketegangannya. Hatinya saat ini gundam memikirkan apa yang akan terjadi kepada mereka, karena teman-temannya adalah keluarganya, ia tak sanggup harus membayangkan mereka pergi darinya.

"Tanganmu dingin Qing Yu, apa kamu ketakutan?"

Qing Yu menjawab, "Aku cukup takut."

"Genggamlah erat tanganku. Aku pasti akan memberimu rasa aman."

Qing Yu tersenyum tipis. Ada-ada saja tingkah Yong Tuoli. Tapi ia suka itu. Rasa takutnya sirna setelah mendengarnya. Ia menggenggam erat tangan Yong Tuoli dan menuruni setiap satu persatu anak tangga secara bersamaan.

Teman-teman yang lainnya tidak memperhatikan mereka. Mereka sama seperti Qing Yu diawal, hati mereka terasa campur aduk sangat gundam.

Mereka menuruni anak tangga terakhir dan ada rasa lega tersendiri. Terkhususnya untuk Yan Kaibo, ia sudah hampir tak bisa jalan dan oleng, untung saja ada dinding sebagai pegangan dia. Kalau temannya lain yang memegangnya yang ada bukan dia yang ambruk tapi mereka yang ambruk dan mungkin akan sama-sama terjatuh.

"Paman ini ruangan apa?" tanya Yong Tuoli begitu penasaran. Ruangan ini tidak ada sedikitpun secercah cahaya yang menyinarinya. Ini membuat bulu kuduk mereka merinding.

"Jangan takut. Long berikan cahaya, jangan membuat mereka ketakutan!" Pria itu memanggil seseorang. Bukan! Itu bukan seseorang melainkan sebauh naga besar berwarna biru yang tidak bisa diukur dengan jari kecil manusia.

"Wow!"

Mereka takjub dan takut sampai harus bersembunyi di balik punggung pria itu, tapi tidak untuk Yong Tuoli dan Qing Yu mental mereka itu kuat, tahan banting cuman fisik mereka sedikit kalah.

Wajah naga itu mendekat ke arah Yong Tuoli dan Qing Yu untuk mengetes seberapa beraninya mereka sampai tidak beranjak dari tempat berdiri mereka.

Qing Yu mengelus naga itu dan Yong Tuoli hanya menatapnya dingin saling tatapan dengan naga itu. "Kau naga yang tampan, keren sekali." Qing Yu menghadiahinya sebuah jempol dan senyuman manisnya.

"Gadis ini tidak takut dan pemuda itu ... dia bahkan tambah menatapku tajam," batin naga itu.

Naga itu mengalihkan tatapannya ke arah pria tersebut. "Kau membawa bibit unggul. Mereka semua memiliki bakat alami yang sangat hebat. Si tulang besi, si tubuh lincah dan yang lainnya aku masih belum bisa menebaknya."

"Hem, kau benar itu, tapi diantara mereka tidak ada yang sampah, hanya bakatnya belum terlihat saja. Lihat nanti pasti aku akan bisa mengembangkannya."

Naga itu tertawa kecil. "Aku tunggu itu, sekarang aku mau tidur, jangan ganggu aku, aku akan memberikan cahaya sekarang kalian bisa beristirahat."

Naga itu menghilang diikuti ruangan yang sempat gelap itu menjadi terang dan berubah bagaikan surga dunia.

"Menakjubkan."

Mereka terpesona melihatnya, tempat ini sangat indah dan begitu terasa sejuk. Ada pepohonan di, danau kecil berisi ikan, bunga sakura, bahkan ada bunga lotus dan teratai.

Ini bukan seperti ruangan lebih tepatnya surga yang indah. Ruangan ini ternyata terbuka bukan tertutup hanya saja tadi pintunya tidak dibuka jadi cahaya tidak bisa masuk ke dalam. Ada juga ruangan untuk kamar-kamar dan juga ada hutan yang lebat di luar ruangan tempatnya cahaya masuk daei pintu yang terbuka.

"Ini adalah dunia kecil. Kalian akan mengerti nanti, sebaiknya kalian beristirahat dulu dan mulai besok bangunlah pagi-pagi, ada kejutan untuk kalian," ujar pria itu sebelum pergi.

Mereka semua mengangguk dan menurutinya.