Dalam mata- ku , … Pandangan tak percaya
Dalam benak-ku , … Hati memaki kenyataan
Dunia ini terlalu kejam untuk sosok didepan-ku
Datang di rumah para pendosa saat uzur menjamah-mu
Dari kisah yang menguak
Dentuman palu itu , … Keadilan dihinakan
Dalam Tanya , … Dilema tak bertujuan
Dan hati-ku hanya bias menangisi rasa kasihan
Langkah itu terlihat letih dihadapan-ku
Lalu-lalang mengiris perih-ku
Lalu untuk apa diri-mu disini wahai pak tua … ?
Luang waktu-mu bukan untuk para pendosa
Seandainya mungkin , … Kan ku maki pengadil itu
Seharusnya hanya untuk pendosa ditempat ini
Sepertinya pengadil itu menderita kesenangan sesaat
Sakit lama keserakahan telah menepis kebenaran hakiki
IR. Said