EPISODE 21

Pada saat pagi hari yang terik irham terus berjalan menyusuri jalan raya menuju rumahnya, keringatnya terus bercucuran karena matahari yang sangat menyengat hingga menusuk ke kulit pori pori kulitnya dan membuat kepalaku pusing.

Ya, namanya adalah irham zainatum irham tiggal bersama ayah ibu dan kakeknya. Ibu tidak bekerja sedangkan ayah irham bingung karena dia sering pergi berkelana ke desa desa terpencil.

Irham dan ibulah yang selalu merasakan keanehan dalam rumah irham tersebut, ibu sudah berusaha membujuk ayah agar pindah dari tempat tersebut tetapi ayah tidak pernah percaya apa yang kami katakan, irham pun merasa aneh karena ibu setiap malam jumat selalu menggunakan kebaya khas jawa, irham bingung dengan semua hal ini dan akhirnya aku pun tertidur dengan segala pertanyaannya.

Drrraakkk…

Terdengar suara jendela yang terterpa angin kencang yang membuat suasana semakin mencekam, irham pun melihat jam dinding, ternyata waktu telah menunjukan pukul 07.00, irham  sudah terlamat menuju kesekolah.

Waktu istirahat pun tiba irham bingung kenapa teman teman sekitarnya menjauh ketika irham mendekati mereka, mereka selalu mengatakan "Bajumu bau bangkai" padahal irham tidak mecium bau apapun, apa ini ada hubungannya dengan lemari tua tempat ibu selalu menympan baju termasuk bajuku…?

Irham pun langsung menanyakan hal ini kepada ibu, ternyata teka tekiku selama ini terbongkar, ternyata ayah adalah seorang pembunuh yang selalu menaruh bangkainya dalam lemari tersebut.