Dimas menarik nafas dalam ketika mellhat tingkah aneh bosnya itu, ia merasa bos nya lagi banyak fikiran, meskipun begitu ia masih bisa melihat aura luar biasa dari bos dingin dan kejam nya itu.
Dimas berjalan di belakang Alvin dengan tenang karena hal itu sangat ia sukai. Sebagi jomblo yang tidak punya waktu berkencan, Dimas merasa senang dilirik oleh banyak kariyawan perempuan. Sebab setiap Alvin berjalan keluar dari ruangannya ia selalu menjadi pusat perhatian walaupun sekarang ia sudah menikah dan memiliki anak.
Hal itu Dimas manfaatkan agar ia dilihat juga, semoga ada wanita yang kecantol padanya begitulah harapan lelaki lajang itu. Dua hari sebelum acara Aqiqah Alana. Di Qing House terlihat mobil mewah terparkir. Dari dalam mobil keluar tiga orang yang terlihat ceria.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com