Ken yang diuntungkan dengan keadaan lawan yang sudah terluka, harusnya menang dengan cepat. Namun serangan yang ia lancarkan seakan sia-sia. Keduanya masih bisa bertarung dengan cukup baik. Mereka mengikuti gaya bertarung ke yang melompat ke sana ke mari. Adu pedang mereka saling membuat pedang berbunyi sangat nyaring. Antara tulang dan pedang baja yang Ken gunakan untuk bertarung, masih bisa sedikit imbang. Walaupun tulang alien parasit itu tidak lebih baik dari baja super keras itu.
"Heh, maafkan saya yang hampir kalah, barusan. Tapi yang paling terpenting, kita adalah dewa kematianmu. Bersiaplah untuk menjadi mayat, calon makananku, hahaha!" tawa keras alien pedang besar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com