webnovel

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantasia
Classificações insuficientes
508 Chs

Emmelyn Berlatih Pedang

Gewen dan Emmelyn berlatih bertarung pedang selama hampir setengah jam. Emmelyn sangat menikmati latihan ini karena ia sudah lama tidak menggunakan pedangnya. Mula-mula gerakannya agak kaku, tetapi kemudian ia menjadi semakin luwes.

"Lord Aldrich, kau lumayan juga," kata Gewen sambil tertawa. Ia menjatuhkan pedangnya ke tanah setelah Emmelyn berhasil menembus pertahanannya dan mengarahkan ujung pedangnya ke leher pria itu.

"Terima kasih atas latihannya hari ini. Lord Gewen terlalu banyak memberi keringanan kepadaku," kata Emmelyn sambil menyarungkan pedangnya.

"Minum dulu. Kau pasti lelah." Tiba-tiba terdengar suara bariton yang khas itu di sampingnya. Emmelyn segera menoleh dan mendapati Mars berdiri sambil mengacungkan secangkir air minum.

Emmelyn mengerjap-kerjapkan matanya keheranan. Ia tidak mengira sang pangeran akan menawarinya minum di depan banyak orang.

[Si brengsek ini bodoh atau apa?]

[Kalau ia memberiku perlakuan istimewa, pasti orang-orang akan curiga.]

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com