Tiba-tiba saat ruangan itu terasa panas dan tegang, pak Joko menerobos dari beberapa mahasiswa yang menutupi jalan masuk. Tangan kanan pria itu membawa gelas kertas berisi kopi hitam.
"Lho, kamu ngapain disini," Pak Thomas mengerutkan keningnya, "Setahu saya kamu bukan dari jurusan sini kan?"
Suasana ruangan menjadi hening dan tidak ada yang melanjutkan omongan kasar mereka.
"Pak Joko..." Sapa Lidia pelan.
"Hey, hey, cepat duduk di kursi kalian." Perintah Evan.
Pak Joko melangkahkan kakinya lebih dalam lagi ke ruangan, dan berhenti di dekat Lidia, "Kamu, saya sepertinya pernah lihat kamu. Dari jurusan apa kamu? Ada urusan apa kamu masuk ke ruangan ini?"
Lidia masih ingat dengan jelas siapa pria yang berdiri di depannya. Perempuan itu ketepatan pernah berpapasan dengan pak Thomas, kalau tidak salah, saat ia ingin mengintip ruangan kelas Gabby.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com