webnovel

Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku

“Hei cowo cantik! Ambilin jus jeruk dong!” Perintah Gabby pada Michael. Tanpa sepatah katapun Michael segera beranjak dari tempat ia duduk. Awalnya Gabby ilfil banget dengan Michael — bicaranya terlalu halus, badannya terlalu langsing, kulitnya terlalu putih dan wajahnya terlalu cantik. Tidak heran kalo Michael dikejar-kejar cewek-cewek disekolahnya. Amit-amit berteman, apalagi membayangkan dijodohin sama Michael. Tapi entah kenapa Michael selalu mengikuti dan mematuhi semua perintah Gabby. Sedangkan Gabby adalah cewek paling tomboy sedunia. Tidak peduli seberapa cantik atau seberapa popular cewek lain mengejarnya, Michael bagaikan anak kucing mengikuti ibunya kemanapun Gabby pergi. Desas desus bermunculan, spekulasi mengenai sihir apa yang digunakan Gabby untuk menjerat Michael? Bagaimana pangeran sekolah yang tampan rela menjadi peliharaan dan menjalankan semua perintah Gabby?

Renata99 · Urbano
Classificações insuficientes
461 Chs

Aku Bukan Bosmu!

Saat Gabby keluar dari mobil Michael dia langsung disambut oleh suara khas milik Billy, "Selamat pagi bos!"

Gabby menoleh dan benar saja, tidak jauh dari mobil Michael dia melihat Billy dan Jeremy sedang berdiri dan masih mengenakan tas sekolah mereka. Dari tadi mata Billy mengawasi Gabby sedangkan Jeremy memalingkan wajahnya dan menghindari tatapan perempuan itu.

Billy berlari ke arahnya lalu berkata dengan suara yang ceria, "Bos! Aku dari tadi sudah menunggumu di sini!"

"Heh, aku bukan bosmu." Seru Gabby sambil memelototi wajah laki-laki itu.

Dari ujung mata Gabby dia dapat melihat Michael turun dari mobilnya, perempuan itu langsung berdiri di sebelah Michael dan menarik lengannya, "Ayo suamiku, kita masuk ke dalam."

Suami?!

Mata Billy terbelalak kaget saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Gabby lalu matanya mengikuti punggung Gabby dan Michael yang semakin lama semakin menjauh.

"Bos?" Tanya Jeremy hati-hati.

Wajah Billy terlihat memerah, dia bergumam sesuatu lalu jalan menjauh meninggalkan Jeremy sendirian.

Di dalam kelas teman-teman Gabby kebingungan saat melihat perubahan atmosfer antara Gabby dan Michael, kalau kemarin Gabby terlihat seperti ingin mencekik leher Michael hari ini perempuan itu terlihat seperti sedang jatuh cinta.

"Michael, kamu mau makan apel nggak?" Tanya Gabby sambil menyodorkan tepak makannya.

Setelah tidak mendapat jawaban Gabby kembali bertanya, "Mau makan ini nggak?"

"Kalau kamu nggak mau, aku yang akan memakannya."

Tidak lama kemudian, senyuman menghiasi wajah Gabby saat tangan Michael mengambil satu potong apel dan memakannya dengan lahap.

Setelah selesai makan apel tadi, Gabby berjalan keluar kelas ingin ke toilet untuk mencuci tangannya. Saat dia membalik badannya dia melihat Lauren dan Angel berdiri di depannya sambil memasang wajah yang mencurigakan.

"Apa kamu sudah baikan sama Michael?" Tanya Lauren.

"Hm iya, kemarin malam aku ke rumahnya dan meminta maaf." Gabby menganggukan kepalanya.

"Yahh, berarti kita nggak bisa pulang bareng dong?" Tanya Angel sambil membenarkan kacamatanya di depan kaca, tidak melihat wajah Gabby.

"Hahaha siapa bilang kita nggak bisa?" Gabby tertawa kecil lalu melanjutkan, "Sudah ya, aku kembali ke kelas dulu."

--

Saat bel istirahat berbunyi, Gabby bergegas keluar kelas untuk pergi ke kantin. Tiba-tiba Billy berdiri di hadapannya yang membuat Gabby berhenti berjalan, dia mendengus kesal lalu bertanya, "Apa sih mau mu?"

"Halo bos! Mau ke mana?"

"Aku bilang aku bukan bosmu!" Teriak Gabby.

"Aku nggak peduli! Pokoknya aku akan tetap menganggapmu sebagai bosku!" Balas Billy dengan lantang.

Beberapa murid yang ada disana melihat ke arah mereka, ada yang bertepuk tangan dan ada juga yang menepuk pundak Billy, memberinya semangat. Dengan muka yang memerah Billy tetap mempertahankan pandangannya ke mata Gabby.

Karena merasa kesal, Gabby memutar badannya dan berjalan menjauh. Belum sampai lima langkah dia merasakan ada yang menarik baju belakangnya, dia menoleh dan mendapati Billy sedang memegang bajunya dengan erat. Tiba-tiba Gabby memegang tangan laki-laki itu lalu menginjak kakinya sekuat tenaganya.

"Aduh!" Billy berjalan mundur sambil memegang kakinya.

Gabby membenarkan bajunya yang acak-acakan lalu menepuk tangannya dua kali, "Lain kali kalau kamu mengganggu ku, aku akan memperlakukanmu lebih keras lagi."

Perempuan itu melihat pergerakan di ujung koridor, mengalihkan matanya dari Billy lalu dia melihat Michael sedang berjalan ke arah mereka. Dengan cepat dia langsung berjalan ke arah laki-laki itu.

"Michael!" Seperti burung yang bahagia, dia melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah Michael, memegang lengan laki-laki itu lalu melanjutkan, "Aku tadi nggak ngapa-ngapain kok sama Billy! Aku hanya memberinya pelajaran."

Semua orang yang ada di koridor sekolah melihat ke arah mereka dengan mulut yang terbuka sedikit. Mereka berpikir apa ini benar-benar Gabby yang asli? Apa Michael dan Gabby sekarang berpacaran?

Michael memiringkan kepalanya dan melihat ke arah Billy sedang berdiri, mengalihkan pandangannya lalu memegang tangan Gabby dengan erat dan mengajaknya pergi dari sana.

Dan yang membuat semua orang syok adalah Gabby dengan mudahnya mengikuti Michael tanpa banyak protes!

"Bos..." Lirih Billy, dia tidak berani mendekati perempuan itu, kaki kirinya masih terasa sakit.

Tidak lama kemudian dia berteriak, "Bos, aku tidak akan menyerah!"

Billy tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, laki-laki itu tidak tahu kenapa dia sangat menginginkan Gabby untuk menggantikan posisinya untuk menjadi bos di geng Ular Hitam. Laki-laki itu bertekad untuk selalu mengikuti Gabby meskipun perempuan itu selalu menyakitinya.