Pada malam usai Ren dihajar dengan pikiran dan imajinasi liar dia mengenai Fei, mendadak saja sosok tersebut malah berada di samping Ren pada tengah malam.
Ren kontan saja terkejut bukan kepalang.
Yang membuatnya makin terkejut, adalah pengakuan Fei padanya.
"Mas … Mas Ren terbaik. Aku suka Mas. Suka sekali! Aku cinta Mas!"
Jantung Ren seperti meledak. Fei menyukainya? Bahkan mencintainya! Apa yang harus dijawab mengenai itu? Ren kelabakan. Dia sungguh tidak siap dengan hal semacam ini!
Meski dia tidak bisa memungkiri bahwa dia juga mulai merasakan ketertarikan pada Fei, tapi kenapa justru Fei lebih dulu yang menyatakan perasaan cinta? Kenapa bukan dia?!
Seketika, Ren merasa dirinya payah dan frustrasi karena kalah cepat dengan seorang gadis.
"Mas … apakah selama ini … Mas tidak pernah memiliki perasaan apapun padaku?" Mendadak saja, Fei bangkit dari rebah dan duduk sambil tubuhnya menghadap condong ke Ren. Wajahnya memelas dengan pandangan sayu pada Ren.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com