webnovel

Pangeran Bertopeng

``` "Itu adalah permainan bertahan hidup." Kekaisaran Alfaros yang agung sedang dalam kekacauan. Pangeran Regan akan kembali dari medan perang setelah empat tahun. Dulu, ia adalah pangeran tercantik di Kekaisaran. Ironisnya, pangeran yang sama hari ini dikenal sebagai Pangeran Bertopeng. Ada cerita yang mengatakan bahwa dia memiliki bekas luka besar di wajahnya, wajah yang dulu sangat tampan. Bekas luka itu begitu mengerikan hingga Kaisar merasa takut saat melihatnya dan mengirimnya kembali ke medan perang. Tapi perang telah usai. Dan ia akan kembali. . . . Memandang mata hijau yang tidak berkedip sekalipun melihat wajahnya yang penuh bekas luka, Regan terkejut sejenak. Pada saat yang sama, ada sesuatu yang berkilat di matanya yang dingin ketika ia melihat betapa tenangnya dia. "Siapa namamu?" "Evelyn, Yang Mulia" "Evelyn..." Regan mengecap nama tersebut di bibirnya. Mata merahnya menatap wajahnya yang sepenuhnya kosong dan dia berkata "Evelyn, kamu akan menjadi budak pribadi saya mulai hari ini." Evelyn terlihat tenang. Namun, seiring waktu berlalu, Evelyn menyadari bahwa Regan menginginkan lebih. Jauh lebih banyak dari yang bisa dia berikan. Dia mencoba untuk menghentikannya. Tapi apa yang akan dia lakukan ketika sang pangeran dengan paksa meletakkan hatinya di tangan dia dan bersikeras untuk mengambil hatinya? Akan kah Evelyn kemudian memilih untuk menjauh atau untuk melanjutkan? Terlebih pada saat ketika horor masa lalunya mengeyani hatinya __________ Kisah ini adalah bagian dari kontes jadi jika Anda menikmati membacanya, silakan dukung untuk mendorong penulis. Sebagai balasan, saya jamin Anda bahwa alur cerita tidak akan mengecewakan Anda karena penuh dengan lika-liku. Cover milik saya. Dibuat oleh: Lay Lee ```

Ada_5253 · História
Classificações insuficientes
291 Chs

Setelah Kehancuran

Di kamar yang gelap, Evelyn duduk di sudut. Ini adalah kamar yang sangat kecil di belakang rumah tempat mereka dulu memelihara dua ekor sapi. Namun, tidak lama ini mereka menjualnya dan sekarang kamar ini kosong.

Mata Evelyn merah dan bengkak. Hal yang paling terlihat adalah kehampaannya.

Kini tak ada lagi cahaya dan keceriaan di matanya yang dulu ia bawa saat ia pertama kali masuk ke rumah ini tiga tahun lalu.

Gaunnya penuh dengan bekas darah dan sepatunya masih merah karena darah. Ada juga bekas jari di pipinya seolah-olah dia telah dipukuli.

"Evelyn..."

Tubuhnya mulai gemetar hebat ketika ia mendengar bisikan namanya. Dia bahkan tidak berani melihat ke sosok di sudut lain. Matanya tetap kosong saat ia menatap lututnya dan tangannya mencengkeram gaunnya dengan erat.

Tubuh Oliver yang penuh dengan darah dan luka tusukan terus berkedip di depan matanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com