Botak bersaudara itu saling memandang, lalu menggelengkan kepala secara bersamaan.
"Tidak mengerti!"
Sambil menghela napas panjang, Latiao menanggung beban yang seharusnya tidak ditanggungnya pada usianya ini.
Bisa dibilang, Latiao bisa melihat bahwa ayahnya yang murahan itu hanya memiliki penampilan yang mulia saja. Padahal sebenarnya, cara yang dilakukan untuk melakukan sesuatu sangatlah kejam. Hatinya acuh tak acuh dan paranoid, meski kecerdasan cukup tinggi.
Tampaknya tidak ada yang bisa menghentikan Tuan Muda Kelima Keluarga Xie itu.
Namun sebenarnya, semua metode yang dilakukannya tidak berhasil di depan ibunya.
Adapun ibunya, kakinya selalu gemetar ketika bertemu ayahnya dan tidak berani berbicara ataupun mengangkat kepalanya. Hal ini juga salah satu masalah besarnya.
Jika tidak mengikat frekuensi komunikasi antara keduanya, tidak akan ada kemajuan dalam sepuluh hari bahkan setengah bulan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com