"Satu kuota? Tidak, ada dua kuota, kok." Teman asrama yang barusan masuk ke dalam kamar itu tidak mengerti. Padahal, di sini ditulis dua kuota, rabun dekat Yuan Li sepertinya makin parah! Batinnya.
"Dua kuota?" Yuan Li menatap teman sekamarnya seperti melihat lelucon. "Apa kamu IQ-mu rendah atau kamu memang bodoh? Salah satu kuotanya, menurutmu apa kamu masih bisa mendapatkannya?"
"Apa maksudmu?" Teman sekamarnya berkedip dengan curiga.
"Lin Xiaoyu!" Yuan Li menunjuk ke Lin Xiaoyu dan berkata, "Salah satu kuota telah disediakan untuknya. Apa kamu masih ingin bersaing dengannya? Kecuali kalau kamu bisa belajar darinya dan naik ke ranjang Tuan Muda Lu!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com