Reyna tersenyum merasa bersalah pada kedua orang tuanya. Dia sudah membuat mereka cemas karena tidak sengaja mampir sebelum pulang.
"Ma, Pa. Reyna, bawain makan malam. Hehe, maaf." dia menyodorkan lunch bag ke hadapan Dini.
"Kamu kemana aja, sayang? Kenapa handphone malah ga aktif? Mama, begitu cemas sama kamu." Dini mengelus wajah Reyna, cewek itu meringis. Lagi-lagi karena dia tidak bisa di hubungi membuat sang Mama mengkhawatirkannya.
"Iya, Reyna. Papa, tadinya mau mencari kamu. Apa ga kasihan sama, Mama?" Bas ikut menimpal, Reyna sedikit menunduk, menyesali kesalahannya tidak mengabari.
"Tadi ... Reyna, mampir buat beli makanan ini. Mama, masih sakit takutnya ga kuat masak. Maaf." cicit Reyna membuat Dini memeluk anaknya, Bas membuang napas melewati mulut. Satu puterinya selalu saja membuat cemas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com