webnovel

OVERLORD INDONESIA

Pada tahun 2138, game virtual reality berkembang dengan pesat. Sebuah game online populer, Yggdrasil diam-diam menutup gamenya. Namun, satu pemain bernama Momonga memutuskan untuk tidak log out. Momonga kemudian berubah menjadi sesosok skeleton "penyihir yang paling kuat". Dunia terus berubah, dengan karakter non-pemain (NPC) yang mulai memiliki emosi. Tak memiliki orang tua, teman, atau tempat dalam masyarakat, pemuda bernama Momonga ini pun kemudian berusaha untuk mengambil alih dunia game yang baru ini. Seperti apa kehidupan baru yang akan dijalani Momonga didunia asing yang mirip dunia game yang pernah ia mainkan dengan kawan-kawannya itu. Langsung saja dibaca... Semoga kalian semua menikmatinya... Thx *** Author = Maruyama Kugane Artist = So-bin TL. = Tinta_Arang ***

Tinta_Arang · Fantasia
Classificações insuficientes
256 Chs

Semakin Panas

Suasana ruangan itu menjadi tegang. Seakan mendinginkan panas, suara serak "fueee" keluar.

"Mari kita akhiri diskusi ini disini. Semuanya yang hadir berkumpul disini bukan untuk berdebat sendiri kan?"

Mendengarkan suara fueee, Igavaruji akhirnya duduk. Namun dia masih memendam kemarahan yang sangat kepada Ainz. Melihat ini, dua orang pemimpin Guild hanya bisa menggelengkan kepala.

"Aku bisa mengerti perasaan mereka yang menghargai kekuatan, tapi ini bukan masalah utama saat ini, kita harus menyelesaikan pertanyaan secepatnya ya kan?"

"Pak Walikota, terima kasih."

"Ah? Meskipun aku tidak tahu mengapa kamu berterima kasih padaku, silahkan lanjutkan. Sejujurnya aku tidak jelas tentang apa yang sedang terjadi."

"Baiklah. Jika ini bisa langsung dilaporkan, akan semakin lebih baik..."

"Jangan khawatir. Aku juga sibuk menghadapi masalah yang terkait dengan Stronoff-san."

Suara "fueee" yang lain keluar.

"Mengenai masalah utama--"

"Sebelum itu, setidaknya sopan santun dibutuhkan. Bukankah seharusnya kamu melepaskan penutup kepalamu?"

Dengan nada menyindir, Igavaruji sekali lagi menyela. Meskipun itu benar, itu masih mengganggu, dan para petualang lainnya hampir mengerutkan dahi.

"Tidak masalah, apa yang dia katakan memang benar, aku memang tidak sopan."

Tapi ketika Ainz pelan-pelan melepas penutup kepalanya, dia menunjukkan wajah palsu yang dia buat dengan magic. Tampilannya biasa, tidak tampan.

"Karena aku datang dari negeri asing, untuk menghindari masalah, aku memakai penutup kepala ini terus. Maafkan ketidak sopananku."

"Che, orang asing."

"Sudahlah, Igavaruji. Para petualang yang melindungi umat manusia dari ancaman monster tidak dipisahkan oleh batasan negara. Protesmu terhadap peraturan guild yang tidak tertulis sejak dulu benar-benar membuatku malu sebagai sesama petualang."

Saat Igavaruji akan menyela dengan protes lain, dia menyadari semuanya disini memiliki opini yang sama, jadi dia menahan diri dan diam.

"...Karena aku orang luar, diperlakukan dengan prasangka sudah hal yang biasa."

Kalimat Ainz membuat beberapa orang tersenyum masam. Wajah Igavaruji berubah warna karena marah, tapi ketika Ainz memakai penutup kepalanya lagi, tidak ada lagi yang protes.

"Kalau begitu, aku harap tidak ada lagi yang protes tentang topik itu. Aku berharap untuk segera menyelesaikan masalah utama."

"Karena ada yang telat, aku belum mendengar isinya."

"Maafkan aku tentang ini, tolong maafkan aku."

Ainz merendahkan kepalanya karena meminta maaf sebenar-benarnya. Ketika dia seorang pekerja kantoran, dia sering merasakan hal yang sama ketika rapat hanya akan dimulai setelah seluruh anggota hadir, dan sebagai hasilnya dia harus menekan keinginannya untuk segera pulang ke rumah. Karena itu dia benar-benar tahu bagaimana rasanya.

Dengan permintaan maaf yang jelas dan jujur, berlawanan dengan sikap sinis dan sarkastik yang ditunjukkan Igavaruji, Ainz ternyata lebih mulya. Sebuah helaan nafas keluar, menyebabkan wajah Igavaruji semakin muak, karena dia mengerti bahwa penilaian terhadap dirinya telah mencapai batas bawah yang baru.

Namun adalah satu orang yang lebih kelam dari Igavaruji.

"...Cukup ini. Jika ada yang menyela lagi, silahkan keluar."

Orang itu adalah tentu saja Issac. Dengan mata penuh kemarahan dan bahkan tidak separuh dari ketenangan dari suaranya tadi, orang yang dia tatap tentu saja Igavaruji.

Igavaruji dengan lembut menundukkan kepala meminta maaf.

Melihat gerakan lucu lainnya, Ainz bingung. Dari rasa permusuhan yang ditunjukkan pada dirinya, tidak kaget jika saat ini Igavaruji menunjukkan sikap yang sama dengan anak SMP yang memberontak kepada orang tuanya. Mengapa dia sekarang mundur?

Setelah beberapa saat memikirkannya, Ainz tiba pada kesimpulan hipotesanya.

Pada pertemuan para petualang dengan peringkat mythrill ini, jika satu orang ditendang keluar, kritik macam apa yang akan dia provokasi? Meskipun nantinya kebenaran akan terungkap, masih ada kemungkinan dia akan diusir keluar karena dia tidak berguna. Dengan ini, posisinya diantara para petualang akan hancur. Ini seharusnya adalah alasan mengapa dia menutup mulutnya.

"Pertama adalah laporan singkat. Sekitar dua malam yang lalu, para petualang yang berpatroli di jalanan tepian kota E-Rantel bertemu dengan seorang vampir. Dari para petualang yang bertemu dengan vampir ini, lima diantaranya terbunuh. Semuanya yang hadir disini adalah karena ini."

Setelah mendengar deskripsi dari tampilan vampir itu, harapan Ainz hancur dengan mudah. Karena terlalu ketakutan, petualang yang selamat hanya ingat samar-samar pakaian vampir itu, warna rambut dan penampilannya. Namun, apa yang tetap menjadi kesan yang paling kuat adalah "Mulut yang lebar dan berambut perak".

Meskipun mereka hanya bisa samar-samar mengingat penampilannya, siapapun yang tahu Shalltear dan mendengar ini akan dengan cepat menghubungkannya. Di hatinya Ainz sudah sangat yakin siapa vampir itu.

Aku tidak tahu bagaimana situasi bisa begini, tapi aku seharusnya cepat-cepat merubah ingatan orang-orang yang selamat itu. Ini gawat, aku harus cepat-cepat menemukan kesempatan.

Saat Ainz mengerutkan alisnya yang tidak ada, diskusi tersebut berlanjut.

"Jadi begitulah. Aku tidak seberapa jelas dengan insiden tersebut, tapi menjelaskannya hanya demi aku akan membuang banyak waktu semuanya yang hadir disini, oleh karena itu jika ada kesempatan lain tolong biarkan aku mendengarkannya, dan aku harus bertanya kepada kalian jika kalian ada pertanyaan lain."

"Mengerti. Maka semuanya, apakah ada pertanyaan?"

"Dimana tempat terjadinya?"

"Diluar gerbang kota sebelah utara, kamu bisa menemukan hutan besar setelah berjalan kurang lebih tiga jam. Tepat di dalam hutan."

"Para petualang itu kelas apa?"

"Kelas besi"

"...Tolong katakan padaku, apakah hanya karena vampir itu para petualang sebanyak ini dikumpulkan? Apakah kita bermaksud untuk menggunakan pendekatan lelah untuk ini?"

"Benar sekali, jika itu adalah vampir, petualang kelas platinum seharusnya sudah cukup untuk menanganinya ya kan? Aku benar-benar tidak mengerti mengapa para petualan kelas mythrill sebanyak ini dipanggil."

"Alasannya sederhana, vampir itu sangat kuat."

Rakesheer menyela dengan jawabannya, dan semuanya terkejut melihatnya.

"Vampir yang sangat kuat..?"

"Jangan-jangan maksudmu musuh adalah vampir kelas yang lebih tinggi... yang pernah muncul di legenda tiga belas pahlawan, lord vampire 'Landfall'?"

"Kami tidak tahu apakah musuh adalah Lord Vampir itu atau baukan, tapi ketika para petualang bertemu dengan vampir itu, musuh menggunakan mantra tingkat ketiga [Create Undead]. Apa artinya itu, aku seharusnya tidak perlu menjelaskan kepada para petualang ya kan?"

Tidak ada lagi yang bisa dikatakan. Bukan hanya itu, ekspresi kaku mereka memberitahukan semuanya.

"---Aku benar-benar tidak mengerti apa artinya itu. Bisakah kamu menjelaskannya padaku?"

"Aku benar-benar minta maaf pak walikota."

"Bisa menggunakan magic dalam dunia semacam itu, jika kami memakai evaluasi sederhana, kita bisa menganggap musuh memiliki kemampuan sekelas platinum."

Panasolei yang secara kasar mengerti penjelasan ini mengerutkan dahi.

"Itu juga bisa dikatakan... Aku akan berhenti bicara dengan nada seperti itu."

Cahaya di mata Panasolei semakin tajam, ini adalah salah satu perubahan yang dirasakan oleh lainnya. Dari seorang yang malas, ekspresi seperti sloth, menjadi ekspresi babi liar yang buas. Tidak, ini adalah penampilan sebenarnya dari Panasolei.

TL Note : Sloth: Mamalia dari afrika yang kerjaannya bergantungan di pohon sepanjang hari.

"Dengan kata lain, Pemimpin Guild Magician, itu artinya seperti ini: seoran gmonster dengan kekuatan yang setara dengan tim platinum, memiliki skill yang setara dengan platinum juga."

"Apa yang kamu katakan adalah benar."

"Jadi bisa dikatakan, dia semakin kuat?"

"Berpikir seperti itu juga tidak salah."

"Jika kita mempertimbangkan istilah dalam kekuatan militer, apa persamaannya?"

"Militer.... pertanyaan itu agak sulit."

Rakesheer agak jengkel saat itu, lalu berbicara.

"Ini hanya pandangan pribadiku yang kasar. Aku seharunys mengatakan ini dulu, pendapat ini tidak absolut. Jika kita menghadapi musuh dengan tentara sebagai evaluasinya, undead tidak memiliki kelelahan atau membutuhkan makanan...dengan keberatan aku katakan seharusnya sama dengan sebuah pasukan yang berjumlah sepuluh ribu."

"Apa katakamu!"

Mendengar kesimpulan ini, Panasolei mengeluarkan ekspresi kaget, seakan mencari pendapat para petualan glain. Selain Ainz, yang lainnya mengangguk setuju dengan statemen pemimpin Guild Magician.

Issac membuka mulutnya untuk mengindikasikan "Aku akan melanjutkan apa yang Theo katakan --" dan seakan menerima tongkat estafet dari Rakesheer dia melanjutkan perkataannya:

"Secara umum bisa dikatakan, kira-kira dua puluh persen dari para petualang negeri di atas peringkat platinum. Di dalam kerajaan ada sekitar tiga ribu petualang, oleh karena itu di seluruh tanah kerajaan yang terdiri atas lebih dari delapan juta penduduk, ada sekitar enam ratus petualang dengan peringkat platinum atau diatasnya. Apakah anda mengerti ini? Para petualang dengan peringkat platinum atau di atasnya adalah langka."

"Jika memang seperti ini, meskipun aku berharap tidak mengerti, aku sudah memahaminya. Maka untuk membalik situasi ini, aku ingin meminta pada kalian para petualang. Apakah kalian percaya diri untuk maju dan menaklukkan? Jika tidak ada cara lain... bagaimana kalau meminta bantuan Kapten Warrior Gazef-san?"