Mendadak, Apo merasa tidak berguna di tempat itu. Paing membantunya, tapi tidak sebaliknya. Dan itu sedikit sakit. Dia pun permisi keluar dan memberi ruang. Daripada nanti malah terjadi yang tidak-tidak—seperti mereka malah bertengkar? Apo tahu rasanya dikejar deadline pekerjaan mendadak.
"Tuan Natta, halo," sapa Masu yang sudah keluar terlebih dahulu. Dia, Jeff, dan bawahan Nyonya Bretha pun menoleh padanya, tapi Apo menggeleng pelan.
"Bisa kita menundanya lagi?" kata Apo. Lalu menoleh ke bangunan sekitar yang tidak tampak seperti penjara. Malahan hanya seperti perkampungan biasa? Bisa jadi penjara yang sebenarnya di dalam salah satu gedung. "Phi belum bisa mendampingi masuk."
Namun, si perwakilan yang dapat izin langsung membantah. "Tidak bisa! Kali ini benar-benar tidak bisa!" katanya tegas dengan wajah panik. Lelaki itu juga mengecek arloji gugup. Dan Apo bingung sekali. "Soalnya ini pukul setengah 5, Tuan. Penjaranya akan ditutup sebentar lagi!"
"Oh "
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com