Ruangan itu dipenuhi deru napas, kecamuk detak jantung, dan pantauan elektrokardiogram. Mereka berjuang bersama-sama, sementara Mike sibuk di toilet RS untuk membasuh tangannya berkali-kali. Padahal darah Ace yang menempel sudah bersih dan larut di dalam air, tapi dia tetap membasuhnya seolah masih menempel di tempat itu.
"Tidak, tidak, tidak, tidak ... aku takkan kehilangan dirimu lagi. Tidak akan," batin Mike lalu membasuh mukanya. Seolah tidak puas dia melepas dasi dan suit jas juga. Benda itulah yang paling banyak terkena darah si manis. Tanpa pikir panjang Mike membuangnya ke tempat sampah. Lelaki itu mencuci tangan lagi untuk menenangkan diri. "Tuhan, jika Kau memang Kau berniat mengambil Ace atau bayi-bayiku. Bisa ganti aku saja? Kalau bisa aku ingin mengangkat rasa sakitnya."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com