"...."
Kak Agus menepuk-nepuk bahuku. "Di usia yang sekarang. Harusnya kau tidak bingung dengan diri sendiri."
Aku ditinggalkan setelah itu. Tak satu pun rekan yang mengajak bicara ketika aku keluar. Siapa pun memberi jalan, karena tidak mau kena amuk. Aku dibiarkan pergi, hingga sayup-sayup kudengar show akan dibatalkan betulan. Kegalauanku tak masuk akal dan rasanya berat. Dadaku kusentuh sendiri karena begitu sakit.
Mas Alex! Mas Alex! Mas Alex
Entah kenapa aku ingin mendengar Natta berisik lagi.
***
Berlin, Jerman.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com