Aku yang berjalan dengan wakil ketua osis setelah menemui Sirela yang adalah salah satu guru di sekolah ini keluar dari gedung tempat kami tadi masuk dan mulai pergi ke lapangan tempat sebelumnya aku berkumpul dengan siswa-siswa lainnya.
"Aku rasa dia tidak akan mau seseorang menemuinya untuk beberapa waktu kedepan" Kataku iseng ke arah anak yang tengah mengantarku ini.
"Aku sudah tau" Jawab anak itu dengan tenang tak menunjukkan perubahan ekspresi di wajahnya.
"Kau sudah tau? Bagaimana kau tau?" Balasku yang sedikit bingung dengan sikapnya yang tenang-tenang saja.
"Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi, tetapi aku selalu mempercayai segala apa yang guru Reilas katakan" Jawabnya dengan tegas.
"Reilas?" Aku bergumam dan menyadari bahwa nama Sireli berganti di tempat ini. Yah mau bagaimana lagi?
Setelah berjalan beberapa saat lagi. Ahirnya aku sampai di tempat dimana aku dan siswa-siswa baru berkumpul. Aku melihat bahwa siswa yang berkumpul sudah berkurang banyak, yang menandakan sebagian besar siswa sudah selesai upacara kedewasaan mereka dan mulai berkumpul di tempat lain. Bertepatan saat aku baru saja tiba di tempatku tadi, namaku mulai di panggil petugas yang mengawasi upacara kedewasaan itu.
'Apakah ini sudah di rencanakan dia?" Fikirku sembari memikirkan Sireli yang berani-beraninya mengundang dirinya untuk ke kantor tempatnya. Mendengar panggilan itu, aku dengan santai berjala ke dalam ruanga dan melihat alat-alat untuk kedewasaan sudah ada di sana.
Sebenarnya upacara kedewasaan tak terlalu ribet, hanya saja memang tak semudah yang di bayangkan. Upacara kedewasaan seseorang dimulai dengan umur minimal seseorang yang akan di bangkitkan soulpowernya. umur minimal mereka adalah 16 tahun. Setelah permasalahan umur di penuhi, seseorang harus memiliki dantian untuk digunakan sebagai penyimpan cairan yang nantinya akan menjadi sebuah energi dan mulai menyatu dengan jiwa peminum yang mana secara perlahan cairan itu akan berubah menjadi soulpower orang itu sendiri.
Setelah kepemilikan dantian, tibalah sebuah cairan khusus yang di keluarkan pemerintah secara khusus untuk membangkitkan soul power dari anak muda membuat mereka mempunyai soulpower tergantung dari kebutuhan masing-masing orang.
Setelah itu, yang terahir adalah. Sebuah mantra dari gulungan kuno yang hanya di miliki pemerintah yang memungkinkan jiwa manusia untuk menyatu dengan cairan khusus itu dan mengakibatkannya dapat menyatu dengan jiwa dengan sempurna.
Sementara itu, saat aku dibawa wakil kepala osis untuk di bawa ke Sireli. Di kelompok 1, nama Paula di panggil oleh sang petugas.
Saat Paula masuk, dia melihat dua orang yang memiliki tubuh tinggi tegap dan bahu yang lebar. Otot-otot mereka juga sangat terlatih membuatnya terlihat sangat mengerikan.
Saat Paula memasuki ruangan, dia di sambut dengan ramah oleh kedua orang yang berjaga itu. Meski mereka memiliki penampilan yang sedikit mencurigakan, aslinya mereka adalah orang yang baik.
Paula lalu langsung melaksanakan proses upacara kedewasaan dan cairan dalam tubuhnya yang sudah berada di dantiannya mulai berubah. Hal itu pertama berubah seperti bentuk sebuah pedang, namun berubah kembai menjadi sebuah sarung tangan, sebelum lagi-lagi berubah ke bentuk sepatu. Namun hal itu tak berhenti dan mulai berubah kembali ke bentuk seekor kucing yang berukuran cukup besar. Setelah berubah ke bentuk kucing, hal itu mulai semakin menjadi nyata dan nyata dan mulai mengeluarkan warnanya yang sesungguhnya.
Saat perubahan selesai barulah terwujut sesosok harimau kecil yang memiliki warna Putih silver di tubuhnya yang memancarkan energi berwarna silver. Paula pun membuka matanya yang berubah menjad mata harimau dan tiba-tiba berdiri. Setelah itu tubuhnya mulai berubah dan sedikit membesar menguatkan otot-ototnya. Muncul juga sebuah corak harimau di tubuhnya yang berwarna putih silver dan tubuhnya mengeluarkan aura yang mengelilinginya. Dari bawah kaki Paula juga muncul seekor harimau putih yang mengelilingi Paula.
"Soulpower tipe pertempuran spirit harimau putih. Keturunan keluarga harimau putih ya?" Gumam petugas itu sembari menulisnya dalam laporannya dan memberikan sebuah gelang berwarna merah yang menjadi alat untuk menunjukkan identitas seorang murid resmi sekolah bima sakti. Paula yang sudah kembali ke keadaan semula mengambil gelang itu dan mengenakannya di pergelangan tangannya.
Setelah itu Paula keluar dari ruangan dan di sambut oleh teman-temannya dari ruangan lain yang sudah menyelesaikan kebangkitan mereka dulu. Mereka mulai mengerumuni Paula dan membanjirinya dengan pertanyaan-pertanyaan perihal soulpowernya.
"Hei, hei. Apa soulpowermu?" Kata seorang gadis yang memiliki tubuh yang seksi.
"Ya, ya. Tunjukkan kepada kami cepat!" Desak yang satunya.
"Ayo, ayo, tunjukkan"
"Baik, baik. Tapi tenanglah oke?" protes Paula dan mengeluarkan soulpowernya. Namun saat ini tubuhnya tak berubah bercorak harimau putih dan hanya mengeluarkan seekor harimau kecil berwarna putih yang berada di pelukannya.
"Waaau betapa lucunya harimau putih ini uuuuhhhh" Wanita yang memiliki tubuh dewasa seksi itu langsung jatuh cinta kepada bola bulu berwarna putih itu dan merebutnya dari Paula lalu memeluknya di antara kedua dadanya yang besar itu. Paula hanya bisa mendesah saat teman-temannya mulai memperlakukan soulpowernya seperti hewan peliharaan.
Sementara itu, saat Paula keluar dari ruangan upacara. Nama Naula segera di panggil dan dia memasuki ruangan upacara. Di sana masih ada dua orang yang berdiri tegap itu dan memberikan sebuah cairan berwarna biru ke Naula. Naula lalu pergi dan duduk di sebuah susunan formasi sihir yang memiliki lingkaran sihir besar di sekitarnya yang mengelilingi pusat.
Naula lalu bersila dan meminum ramuan berwarna biru itu sebelum memasuki proses kultivasinya. Prosesnya sama dengan Paula, namun saat bentuk harimau keluar. Bukan warna putih dan silver yang muncul namun warna gelap hitam yang muncul. Warna matanya yang putih silver menambah keseraman sosok harimau itu, namun tetap itu masih terlihat lucu. Saat penggabungan selesai Naula membuka matanya dan matanya berubah menjadi mata harimau berwarna hitam dan putih pada pupilnya.
Dia lalu mengeluarkan energi berwarna hitam yang mengelilingi tubuhnya, lalu seekor harimau berwarna hitam keluar dan mengitari Naula yang sudah berdiri.
"Yang satunya Harimau putih silver, dan yang satunya harimau hitam gelap" Gumam salah satu petugas.
"Soulpower tipe pertempuran spirit harimau hitam. keluarga harimau putih" Gumam petugas dan menyerahkan gelang berwarna merah yang sama dengan milik Paula. Setelah menerima gelang itu Naula keluar dari ruangan itu dan di sambut oleh Paula dan teman-temannya yang sudah menunggunya di sana.
"Hei, hei hei. Ayo tunjukkan soulpowermu!!"
"Ya, ya. Apa soulpowermu?"
"Apa itu seperti milik Paula ini?" Gadis sekdi dewasa menunjukkan seekor harimau putih yang di tekan di antara dua gunung kemarnya yang memiliki ekspresi tertekan.
Naula lalu tersenyum dan mengeluarkan harimau hitamnya yang membuat teman-temannya terkejut.
"Meski aku sudah mengira itu akan menjadi tipe spirit pertempuran juga. Aku tak mengira bahwa itu akan menjadi berwarna hitam" kata seorang teman Mereka. Namun setelah dia berkata begitu, dia langsung menyahut harimau hitam dan memeluknya di antara dadanya sama dengan si anak seksi itu.
Sementara itu di tempat lain juga terjadi keterkejutan petugas akibat soulpower yang mereka lihat selapa kebangkitan kedewasaan para peserta didik baru.
Di sebuah ruangan, ada seorang anak yang memiliki wajah tampan dan aura seorang tuan muda tengah berkultivasi setelah mminum cairan khusus itu. Tiba-tiba dia membuka mata dan sebuah api berwarna biru muncul dari tubuhnya dan mengelilingi pemuda itu. Saat api berwarna biru itu muncul. Suhu dalam ruangan mulai kacau, yang mana itu kadang panas, dan kadang dining. Saat itu dari balik api biru, muncul seekor burung yang tubuhnya sepenuhnya terbungkus dari api biru membuatnya terlihat sangat mengesankan.
"Phoenix biru ya?" gumam petugas dengan santai.
"Soulpower tipe pertempuran spirit Phoenix api salju. Keluarga cabang phoenix merah" Petugas menulis laporan dan menyerahkan gelang merah ke arah pemuda itu.
Di tempat lainnya lagi, seorang wanita yang memiliki penampilan sangat cantik yang memiliki hidung runcing dan kulit muka yang mulus serta rambut hitam panjangnya yang memikat tengah di tutupi dengan aura berwarna biru. Di belakang punggungnya juga terlihat sepasang sayap yang berbentuk sayap naga dimana sisik itu berwarna biru gelap. Dari bawah kakinya juga keluar seekor kadal berwarna biru yang berputar-putar mengejar ekornya sendiri.
"Soulpower tipe pertempuran sayap naga biru. Keluarga cabang keluarga naga biru." Petugas itu menulis laporan dan menyerahkan gelang warna merah yang sama.
Di tempat lain juga sama, dimana seorang pemuda yang memiliki tubuh berotot saat ini tengah berdiri saat tangan kirinya muncul sebuah perisai yang berbentuk seperti cangkang kura-kura yang berwarna hitam pekat. Saat seekor kura-kura kecil lucu berwarna hitam muncul di bawah pemuda itu dan mulai melayang ke sekelilingnya.
"Soulpower yang pantas untuk seorang tuan muda. Soulpower tipe pertempuran tameng kura-kura hitam. Keluarga utama kura-kura hitam" Kata penjaga sembari sedikit membungkuk ke arah anak muda itu dan menyerahkan gelang dengan hormat.
Sementara aku yang baru masuk ke ruanganku di sambut oleh seseorang yang sudah cukup aku kenal dan sedikit mengerutkan keningku.
"Kenapa kau disini?" Tanyaku dengan ekspresi kesal.
"Oh ayolah. Apa begitu caramu memperlakukan teman seperjuanganmu?" Tanya orang itu ke arahku dengan senyum menyejek.
"Heh semprotkan urusanmu dan selesaikan dengan cepat." Kataku kesal.
"Sebenarnya aku sendiri yang memutuskan untuk memimpin upacara kebangkitanmu, karena akan berbahaya jika ada sesuatu yang tak di inginkan terjadi." Jelasnya membuat aku sedikit mengendurkan pertahananku.
"Baiklah, lakukan apapun yang kau mau" Jelasku sembaru menerima botol berisi cairan biru dari tangannya dan berjalan ke arah lingkaran sihir yang berada di sebelah. Setelah aku masuk, aku meminum ramuan biru itu dan mulai kultivasi penggabungan itu.