Arman berbicara pada supir yang terlihat shock dan ketakutan melihat kejadian. Dengan menepuk bahu pria paruh baya tersebut, ia yang sebelumnya mengeluarkan uang dari dompet, kemudian menyerahkannya pada sang supir.
"Ini adalah bonus untukmu karena melihat kejadian berdarah hari ini. Jangan pernah berbicara atau melaporkan apa yang terjadi hari ini pada polisi. Apa kamu mengerti?"
Pria yang tadi berjongkok di depan mobil, mendongak menatap ke arah pria yang berdiri menjulang di depannya dengan menyerahkan uang Dollar padanya. Melihat uang yang menurutnya sangat besar nominalnya jika ditukarkan rupiah, seolah seperti sedikit menghiburnya.
Dengan menerima uang 200 $ tersebut, ia sedikit menyunggingkan senyumnya saat membayangkan bisa membelikan istrinya pakaian mahal dan segala kebutuhan dapur menggunakan uang tutup mulut tersebut.
"Terima kasih, Tuan. Anda tenang saja, karena saya akan menutup mulut." Melakukan gerakan seperti mengunci bibirnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com