Dua jam kemudian, Axel sudah berada di dalam pesawat pribadi yang akan menuju ke Jakarta. Beberapa saat yang lalu, ia yang mendengar permintaan dari Zelyn sama sekali tidak berniat untuk memenuhinya.
Namun, melihat sosok wanita yang sangat dicintai menangis tersedu-sedu dan tidak mau berhenti sebelum ia menuruti keinginan Zelyn untuk pergi menghadiri acara pernikahan Ardhan dan Yessy.
Teman, kata yang selalu diucapkan oleh Zelyn dan membuat Axel merasa sakit hati mendengar hal itu, tetapi tidak bisa marah ataupun murka. Apalagi saat melihat sang kekasih yang telah sadar dan selamat dari maut setelah beberapa hari tidak sadar.
Hal itulah yang membuat Axel menuruti apapun keinginan Zelyn, asal wanita itu bahagia dan seperti saat ini yang terlihat di depan wajahnya. Ia bisa melihat Zelyn terlihat jauh lebih baik setelah memutuskan akan menemani pergi ke acara pernikahan Ardhan.
"Apa sekarang kau senang?" tanya Axel yang kini duduk berhadapan dengan Zelyn.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com