Axel sudah duduk di dalam helikopter, bisa membaca apa yang akan dilakukan oleh Zelyn karena menganggap bahwa wanita itu mempunyai hobi mencium pipinya. Seperti menganggap bahwa ia hanyalah seorang anak kecil yang senang saat dikecup di pipi. Padahal ia lebih senang saat Zelyn memilih bibirnya.
Begitu melihat pergerakan Zelyn, ia tidak membuang waktu karena langsung melumat bibir sensual yang selalu menjadi candunya tersebut. Bahkan ia sudah menyesap dan merangsek masuk untuk mengabsen setiap sudut rongga mulut wanita yang hanya pasrah menerima ciumannya.
Saat Zelyn membulatkan mata karena tiba-tiba mendapatkan serangan tiba-tiba dari Axel yang sudah mengungkapkan kuasa, ia hanya diam tanpa membalas karena merasa sangat kesal. Lagi-lagi ia selalu mendapat serangan dari pria yang sudah menyesap habis bibirnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com