webnovel

First Night (2/3)

..

Tanpa menunggu waktu lama aku langsung memasuki mobil, menghidupkan mesin lalu menekan pedal gas untuk menuju club mewah dikota ini yang sudah aku dapatkan dari pencarianku digoogle tadi sore.

Setibanya aku memarkirkan mobilku dan masuk kedalam, aku tahu mereka semua menatapku penuh minat, oh ayolah aku tahu aku cantik dan tubuhku bagus tapi tidak seharusnya mereka melihatku seperti itu dengan mata yang tidak berkedip, terlalu berlebihan.

Aku opentab untuk diriku sendiri, aku suka seperti ini bersenang-senang sendiri menikmati kesedihanku, keadaan menyebalkan yang menimpaku sekarang, memang sih, walaupun tidak bersama temanku aku masih bisa menikmati minuman sendiri dan ke club sendiri itu kan memang hobiku, tapi jika ditemani akan lebih baik bukan?

Tanpa berpikir panjang aku meneguk semua minuman dimeja, tentu saja aku tidak melupakan rokokku untuk dihisap, ini begitu nikmat sangat menyenangkan.

"Apa kau sendirian?" Suara laki-laki menyita perhatianku, aku menatapnya bingung, apa yang dia bicarakan? Aku tidak mengerti, kurasa dia menggunakan bahasa Korea.

"I'm Sorry, I can't speak Korean, English please" balasku sopan.

"Are u come alone?" Oh itu yang ditanyakannya tadi, baru paham aku.

"Ya" jawabku seadanya.

"Can I join?"

"Sure" wajah laki-laki ini sangat tampan, ya aku sedikit tertarik dengan wajah Asianya, senyumnya begitu manis dan aku rasa itu kelebihan yang ada pada dirinya.

"Namaku Bobby" kulirik baik-baik si Bobby ini setelah kupikir dia tidak mencurigakan kujabat tangannya.

"Jane, namaku Jane" Bobby tersenyum hangat, dia menemaniku minum hingga akhir, aku mabuk dan aku senang, aku mempunyai teman baru disini.

Dia teman yang asik diajak bicara dan kurasa dia juga teman yang tidak membosankan, dia pendengar yang baik, aku suka pada seseorang seperti itu, dia pantas dijadikan teman.

"Aku harus pulang" aku berdiri dari dudukku namun tangan Bobby mencekal tanganku.

"Biar ku antar, kau mabuk"

"Aku tidak mabuk B, kau harusnya bersama temanmu untuk pulang" aku mencoba menyadarkan diriku agar tidak berdekatan dengannya.

Aku tahu aku sudah mabuk sekarang dan jika aku terus bersama lelaki, ini akan berbahaya aku akan berubah menjadi agresif aku tidak mau hal itu terjadi lagi.

"Kau wanita Jane, aku akan mengantarmu pulang, aku tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak padamu, sekarang ayo pulang" tanpa sempat membalas Bobby menarik tanganku untuk keluar club, kurasa Bobby tahu betul aku sudah mabuk sungguhan sekarang. Sialan ini semua karena Alex! Jika saja Alex tidak membuangku kesini aku tidak akan minum sebanyak ini dan menyulitkan diriku sendiri!

Ada banyak teman Bobby yang menyapanya dan sedikit berbincang, aku tidak tahu apa yang diperbincangkan mereka namun terlihat agak serius namun sesekali mereka tersenyum dan tertawa, ah bukan urusanku lagipula aku tidak mengerti apa yang mereka katakan, dari arah kiri Bobby ada segerombolan wanita yang datang dengan tidak segan memeluk bahkan mencium kilat Bobby dan dapat kulihat Bobby bersikap dingin jika dirinya disentuh selir-selirnya dia-Bobby menepis wanita yang berusaha menyentuhnya. Ternyata wanita-wanita disini tidak ada bedanya dengan tempatku disana. Sama-sama Jalang.

Banyak pasang mata yang menelitiku penuh pandangan bingung, karena saat ini Bobby memegang erat tanganku, tapi aku tidak membalas tatapan mereka aku membuang pandangan kearah lain karena berbahaya bagiku jika mereka tahu aku adalah Jane Atres dan itu sungguh membuatku dalam masalah besar.

Aku merasa benar-benar panas ditubuhku, ini tidak baik untuk diriku! Aku sudah benar-benar mabuk, aku berusaha menyadarkan diriku sesadar-sadarnya namun tetap saja ini berat.

Saat mabuk bukan adrenali saja yang akan naik tapi libido mu juga akan naik dan itu yang kurasakan sekarang, aku tidak tahu tapi kurasa inilah kelemahanku saat mabuk libidoku naik padahal teman-temanku tidak terlalu sepertiku, itulah mengapa saat pulang aku tidak akan mau ditemani laki-laki yang bukan kekasihku.

Aku memasuki mobilku setelah menunjukkan Bobby dimana aku memparkirkan mobilku tapi kali ini aku duduk di bangku penumpang tepat disebelah Bobby yang mengambil alih kemudi yang telah dihidupkan mesinnya.

Bobby tahu aku tidak mampu memasang seatbell lalu dia mendekatiku sangat dekat, wajahnya begitu dekat denganku, bahkan aku sangat mampu dengan jelas mencium aroma parfume-nya dan hembusan nafasnya. Wajah Bobby berada sangat dekat denganku.

Bobby sempat melirikku membuat cukup lama kami bertatapan, kemudian dia tersenyum manis dan menarik seatbell yang berada disampingku kemudian memasangkan dengan benar ditempatku.

"Kau harus menggunakan seatbell mu Jane"

'Shit! Kenapa jantungku bersorak ria! Bahkan sekarang berdetak 3 kali lipat dari biasanya, what the hell!'

Bobby memberi jarak kemudian melepaskan kemeja yang dia pakai, kau tahu apa yang kulihat sekarang? Tubuhnya sangat proporsional ototnya terbentuk dengan jelas tercetak tapi itu tidak berlebihan ditubuhnya begitu terlihat pas. Aku terpesona!

Tapi apa yang dia lakukan?

Apakah dia akan me-

"Pakailah ini sementara, tubuhmu terlalu terbuka, angin malam tidak bagus untuk wanita sepertimu" aku kaget bukan main, masih ada laki-laki sepertinya didunia yang sudah hina ini? Dan akhirnya aku mulai mengenyahkan jauh-jauh pikiran kotorku tadi.

Sret

Chu~

Dengan tiba-tiba saja aku menarik tengkuk Bobby mencium bibirnya pelan merasakan manis bibirnya, persetan dengan harga diriku, aku memejamkan mataku melumat bibirnya tanpa tergesa-gesa setelah mungkin 2 menit tanpa balasan Bobby aku mulai mengendurkan ciumanku, aku rasa Bobby tidak ingin menciumku.

'Sialan! Aku benar-benar agresif akibat alkohol ini, brengsek!' Aku tidak tahu siapa yang aku sumpah serapahi sekarang, mungkin diriku sendiri yang tidak tahu malu.

Aku mulai merenggangkan tanganku ditengkuk Bobby untuk melepaskannya namun tangannya menahan tanganku kemudian Bobby malah melumat bibirku, lidahnya memasuki mulutku yang sengaja aku buka sedikit agar Bobby bisa menjelajah rongga mulutku.

Kedua tangan Bobby sekarang berada dikedua sisi kepalaku, ciumannya mendominasi membuatku melenguh nikmat, harus ku akui Bobby is good kisser.

"Engh~~" desahanku keluar dari sela ciuman kami, sial! Bobby benar-benar membuatku gila!

Bobby melumat bibir Jane dengan nafsu, siapa yang tidak bernafsu melihat bibir sexy Jane.

"Engs~~" tangan kanan Bobby mulai menyentuh pinggang Jane yang terbuka. Membuat Jane menggigit bibir Bobby untuk menahan desahannya saat tangan itu bergerilya ditubuhnya.

Tangan Jane melepas seatbell-nya tanpa melepas ciumannya, kemudian beralih memeluk tubuh laki-laki dihadapannya.

Bobby menurunkan jok mobil yang diduduki Jane membuatnya-Jane mundur dan telentang, Bobby menindih tubuh Jane, ciumannya turun kearea telinga menggigit kecil telinga Jane kemudian turun kearea lehernya-Jane mencium kupu-kupu dan memberikan kissmark disana.

Entah sejak kapan kemeja yang diberikan Bobby tadi sudah tidak membungkus tubuh Jane, sekarang hanya dress hitam yang compang camping karena talinya sudah dilepas dari tubuh Jane.

Sret

Sret

Bobby sudah berhasil menelanjangi gadis dibawahnya, tersenyum melihat tubuh Jane yang mulus, meneliti dengan seksama betapa sempurnanya tubuh gadis dibawahnya ini.

"Kau indah Jane" Jane tersipu malu bukan main biasanya dia akan cuek dan menganggap ini biasa saja karna dia merasa dirinya memang sempurna, Bobby yang meneliti tubuh Jane dengan seintens ini, wajahnya menyiratkan akan kekaguman dan hal itu sukses membuat Jane menjadi udang rebus.

"Jangan melihatku seperti itu B" jawab Jane pelan, membuat Bobby tersenyum manis.

"Kau menggemaskan"