webnovel

Damn It! (1/8)

***

Matahari mulai tinggi, cahaya nyala pagi menembut kaca hitam pekat mobil Jane dan ini sungguh mengganggu tidur sang tuan putri didalam mobilnya.

"Eng~~" Jane mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali untuk membuatnya sadar sendiri, tubuhnya mulai bangkit dari tempatnya, dapat dilihatnya laki-laki bernama Bobby itu sudah tidak ada dimobilnya dan tubuhnya-Jane sendiri sudah mengenakan baju semalam, itu perbuatan Bobby yang mengenakannya-Jane baju lagi.

Jane tersenyum hangat, betapa langkanya laki-laki seperti Bobby itu, dia terus tersenyum melihat bekas seksnya semalam, hal menakjubkan dimalam pertamanya di Seoul.

'Kenapa aku memikirkannya? Why you're so stupid Jane' inner Jane yang bertolak belakang dengan wajahnya yang malah merah karena malu, kegiatannya semalam sukses membuat hormon kebahagiaannya muncul, eh seksnya atau pelaku seksnya? Entahlah, yang pasti gadis ini sedang tersenyum idiot.

Jane membenarkan jok mobilnya kemudian beralih ke kursi kemudi, matanya melihat baju kemeja Bobby yang disampirkan di jok.

'Lagi-lagi aku tersenyum! ada apa denganku? Seperti remaja yang pertama kali jatuh cinta saja iiihhh menjijikkan!'

Tanpa sadar Jane melupakan sesuatu, sesuatu yang benar-benar penting, matanya melirik jam dan ini sudah pukul 8, Jane merasa ada yang salah dengan ini.

"Sialan! Aku terlambat kekantor! Damn it!" Teriaknya keras.

"Sialan aku mabuk!, aku terlambat shiiit!" Gerutunya terus memaki entah siapa yang dia maki. Tapi kita tahu bahwa hanya ada dirinya sendiri sekarang.

Tanpa membuang-buang waktu yang tidak perlu untuk mengingat one night stand-nya lagi, dia-Jane menyalakan mobilnya kemudian menginjak pedal gas full seperti orang kesetanan.

Jane memang masih baru disini, baru satu malam, namun tidak perlu takut Jane akan tersesat, kan ada google map. Cara yang sama saat dia datang kesini hahaha~

Sekitar 30 menit menempuh perjalanan Jane sampai di gedung apartemennya, dengan berlari kecil dia menuju lift dan langsung menekan tombol 12 dimana lantai unitnya berada.

Tanpa peduli tatapan aneh orang yang melihatnya karena tubuhnya yang penuh bekas aktivitas Bobby terpampang, ya bayangkan saja bajunya itu sangat terbuka dan bodohnya karena terburu-buru dia melupakan bahwa ada kemeja Bobby yang bisa untuk membantu membalut tubuhnya.

Lift berhenti dilantai 12 bergegas Jane menuju unit apartemennya nomor 1230 dan langsung menekan pin keamanan yang telah diberitahu Lin semalam, kemudian berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sekitar satu jam lebih menghabiskan waktunya dikamar akhirnya dia-Jane sudah siap untuk berangkat kekantor barunya.

Di apartemen Jane sudah tidak ada Lin dan sudah dipastikan gadis itu sudah berada dikantor karna dia-Lin meninggalkan note dipintu kamar Jane, note itu berisi tentang dirinya-Lin yang sudah duluan kekantor karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan jika dirinya-Lin terlambat CEO akan sangat marah, di note itu juga tertulis nomor telpon Lin untuk menghubunginya jika Jane sudah tiba dirumah dan tidak lupa Lin juga sudah menuliskan alamat kantor YG Ent. Sebagai kantor yang akan menjadi tempat Jane bekerja.

Dengan setengah berlari Jane meninggalkan unit apartemennya, namun sebelumnya dia sudah memastikan mengunci apartemennya, kakinya dengan cepat melangkah kemobil sport miliknya sambil dengan terburu-buru dia-Jane menuju kantornya.

***

Kantor Agency YG Ent.

Sekitar 45 menit Jane tiba di parkiran kantornya, sebelum sampai Jane sudah menelpon Lin dan Lin menunggunya dilantai 8 untuk menemui CEO karena ini adalah hari pertamanya-Jane untuk bekerja disini.

Lagi-lagi dengan langkah tergesanya Jane menuju gedung dan langsung memasuki lift menekan tombol 8 untuk pemberhentiannya.

Banyak pasang mata yang menelitinya penasaran, bagaimana tidak Jane itu cantik, sangat cantik malah tidak heran dia menjadi pusat perhatian sekarang, terlebih lagi mata laki-laki yang menatapnya tidak berkedip itu membuatnya-Jane tambah percaya diri bahwa dirinya memang benar-benar sempurna.

Lift berhenti dilantai 8 segera Jane melangkah keluar dan langsung dapat dilihatnya Lin menunggunya dengan raut wajah cemas.

"Cepatlah, kau harus menemui tuan Ming-CEO sekarang"

"Dimana?"

"Ruang rapat, dia sudah menunggumu sekitar satu jam yang lalu Jane"

"Hm" Jane hanya bergumam mengerti, kemudian Lin membawanya keujung koridor dan menyuruhnya-Jane masuk.

Jane mengetuk pintu 3 kali kemudian membuka pintu, dapat dilihat setiap orang diruangan ini menatapnya heran.

"Kau terlambat satu jam 13 menit lewat 4 detik" ucap wanita yang duduk bersebelahan dengan Yang Ming-Suk-CEO, itu pasti adalah sekretarisnya wanita menyebalkan pikir Jane.

Jane menatap tajam tepat keretina si wanita bernama Yoona-sekretaris terlihat di name tag yang dikalungkannya. Kemudian suara laki-laki mengalihkan pandangannya.

"Kau datang Mrs. Jane At-" balas lelaki didepan Jane dengan nada tenang, tapi belum dia menyelesaikan bicaranya Jane sudah memotongnya.

"Cukup Jane saja, maafkan aku karena keterlambatanku" Jane menunduk menyesal namun Tuan Ming-CEO hanya tersenyum dan mempersilahkannya duduk dikursi kosong yang berada sekitar 3 meter dari tempatnya-Jane berdiri.

"Ku kira kau tidak akan datang hari ini, mengingat kau baru tiba kemarin" jane tidak menanggapi kalimat laki-laki itu dan hanya tersenyum lebih tepatnya memaksa untuk tersenyum.

"Selamat datang dikantor ku Jane dan selamat datang di Korea"

"Terima kasih" Jawab Jane singkat, persetan dengan makhluk yang berada diruangan ini, mereka menatap Jane penuh tanda tanya besar tapi Jane tidak peduli yang dia pedulikan adalah mengakhiri rapat ini secepatnya.

Rapat kembali dilanjutkan, Jane memperhatikan dengan seksama agar jika saja kan dia-Jane ditanya jadi bisa menjawab, hentikan Jane, teorimu itu seperti anak sekolah dasar saja.

Semua harus tahu, disini Tuan Ming-CEO dan Jane berbicara menggunakan bahasa inggris dan saat rapat seperti ini mereka juga menggunakan bahasa inggris karena rapat kali ini banyak terlibat para eksekutif perusahaan.

Tanpa Jane sadari, ada sosok laki-laki yang memperhatikannya dari tadi dan Jane tidak tahu hal itu karena laki-laki itu duduk sejajar dibarisannya.

"Bobby, bisa kau jelaskan apa yang akan menjadi temamu pada MV mu kali ini?" Pertanyaan itu sukses membuat Bobby kembali pada dunia nyata yang sempat melayang-layang entah kemana karena memperhatikan si gadis yang berjarak 1,5 meter darinya.

"Semuanya aku serahkan pada managerku saja, tapi manurutku aku akan mengambil latar berwarna cerah mengingat single baruku bertema seseorang yang sedang jatuh cinta" Jane tidak memperhatikan laki-laki yang sedang berbicara, matanya hanya fokus ke infocus serta kertas catatannya walaupun suara itu terdengar familiar tapi bukan laki-laki 'itu' saja kan yang bernama Bobby di Seoul ini?

"Baiklah jika begitu, tinggal pemasaran saja berarti yang bertugas mengatur strategi untuk mempromosikan album-album yang akan kita keluarkan..." jelas laki-laki yang memimpin rapat, membuat Jane bersorak riang dihatinya, akhirnya hal membosankan ini selesai.

"... dan sebelum rapat ini ku lanjutkan, sebaiknya aku akan mengenalkan kepada kalian semua, kemarilah Jane" dengan agak terkejut Jane berdiri disebelah Ming-CEO.

"Perkenalkan dirimu Jane" Jane dan Ming bicara tidak formal malah cenderung seperti paman dan keponakannya mengingat Ming berteman baik dengan orangtua Jane dulu semasa masih hidup.

"Nama saya Jane Clarkson Atres, saya menjabat sebagai Direktur baru divisi Pemasaran dikantor ini" Suara Jane terdengar lembut dan tenang membuat siapa saja terpana mendengar tata cara bicaranya, aura yang dikeluarkannya berkharisma begitu mendominasi ruangan, khas sekali dengan nama keluarganya-Atres dengan cara kepemimpinannya yang sudah dikenal luas didunia, diakhir kalimat Jane memberikan senyum hangatnya kepada orang yang berada diruangan.

Oh, semua juga harus tahu, Jane itu memiliki IQ yang tinggi itulah mengapa diumurnya yang masih 19th ini dia sudah lebih dari mampu untuk menjabat diposisi sekelas Direktur divisi hanya saja kadang dia sangat keras kepala dan itu membuatnya terlihat ceroboh dan sangat kekanak-kanakan.

"Jadi anda benar adalah adik dari Alexander Tristan Atres?" Mata Jane mengarah pada laki-laki yang memberikannya pertanyaan, tanpa sengaja mata bulatnya-Jane baru mendapati sosok laki-laki yang dikenalnya diruangan ini.

'Sialan! Bagaimana bisa Shitt!'

Bobby tersenyum hangat pada Jane membuatnya-Jane syok berat sekarang, bagaimana bisa yang menidurinya semalam adalah bawahannya-artis di kantornya? Ini gila!