Enjoy Reading.
Warning :
Mengandung adegan sadis.
yang tidak kuat silahkan skip.
***
"Dasar jalang sialan!" teriaknya seraya menampar Ai berkali-kali, hingga membuatnya merasa sakit tak terkira.
Ai merasakan asinnya darah dari sudut bibirnya. Air mata kesakitan sudah membanjir kedua matanya dan kepalanya sudah berkunang-kunang. Pipinya terlihat memerah dan lebam.
"Aaakkhhhh ...!" Ai menjerit keras saat tiba-tiba perutnya di pukul dengan sangat keras. Napasnya tersengal, rasanya luar biasa sakit dan seketika dia merasa susah mencari oksigen dan ingin muntah.
"Ku mohon jangan," isak Ai saat dengan suara lirih karena perutnya kaku dan seperti diremas-remas.
"Aku dulu juga memohon. Namun percuma. Sekarang pun permohonanmu juga tidak akan berguna."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com