Suara ketukan pena terdengar memenuhi ruangan yang terisi keheningan.
Varell menghela nafas berat sekali lagi, ia sama sekali tidak menyangka jika Mia akan berbuat sejauh ini, ia bahkan menyelipkan proposal miliknya.
Varell bukannya tidak senang karena ini adalah kesempatan untuk mewujudkan impian Mia yaitu membuat galeri photography sendiri tapi keadaan Mia yang tengah hamil besar dan hanya tinggal menghitung hari sebelum hari melahirkan.
Suara dering ponselnya menghentikan gerakan tangannya mengetuk-ngetuk ujung penanya. Mia meneleponnya, dan bagaimana ia harus menghadapi Mia.
Ia marah, Varell hanya ingin Mia fokus pada persalinannya bukan seperti ini, karena ynag membuatnya dua kali lebih pusing adalah perwakilan Galery Parapluie ingin Mia yang bertanggung jawab langsung atas galeri itu.
"Mengapa tidak menjawab? Kamu sibuk ya?" Mia mengirimkan pesan kepada Varell tapi Varell hanya membacanya dan tidak membalasnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com