webnovel

Oh hantu ku

Na Bong-sun memiliki kepribadian yang sangat pemalu dan rendah diri, tidak punya teman dekat, dan terus-menerus ditegur di pekerjaannya sebagai asisten koki di Sun Restaurant. Dia juga sesekali melihat hantu, terima kasih kepada nenek dukun . Suatu hari, Bong-sun dikuasai oleh hantu perawan penuh nafsu bernama Shin Soon-ae. Untuk mengimbangi kurangnya romansa dalam kehidupannya yang pendek dan percaya bahwa hanya dengan kehilangan keperawanannya dia akan dapat "menyelesaikan dendamnya" dan beralih ke kehidupan setelah mati, Soon-ae bertekad untuk merayu sebanyak pria yang dia bisa dengan memiliki berbagai wanita, dan dia menemukan Vessel yang sempurna di Bong-sun. Bos Bong-sun adalah bintang koki arogan Kang Sun-woo, yang diam-diam dia naksir. Sun-woo belum berkencan dengan siapa pun sejak hatinya hancur oleh teman kuliahnya Lee So-hyung, yang merupakan produser TV. Tapi ketika Bong-sun tampaknya menyingkirkan rasa malunya dan tiba-tiba berubah menjadi wanita yang percaya diri dan dinamis, dia akhirnya menangkap matanya. Sementara itu, misteri seputar kematian Soon-ae melibatkan saudara ipar Sun-woo, seorang perwira polisi yang baik hati, Choi Sung-jae, yang mungkin tidak seperti kelihatannya.

Shinta123 · Adolescente
Classificações insuficientes
16 Chs

Chapter 11

Sun Woo mencium tangan Soon Ae, bibirnya lalu mendorongnya masuk tenda dan mulai melepas kancing bajunya dan baju Soon Ae. Tapi Soon Ae yang sangat gugup, langsung menghentikan tangan Sun Woo sebelum Sun Woo sempat menciumnya lagi lalu cepat-cepat melarikan diri dari sana sembari mengucapkan kata maaf. Awalnya, Sun Woo bingung tapi kemudian dia jadi merasa malu sendiri.

Soon Ae melarikan diri sampai ke taman bermain dalam keadaan kebingungan dan gugup. Dia merasa kepanasan dan entah kenapa tiba-tiba saja dia keluar dari tubuh Bong Sun. Soon Ae sendiri bingung kenapa dia merasa kepanasan dan tiba-tiba keluar dari tubuh Bong Sun.

Tapi saat Bong Sun mengira dia memang sengaja keluar dari tubuhnya, Soon Ae asal saja mengiyakannya dan beralasan kalau dia keluar untuk mengatakan sesuatu pada Bong Sun lalu mengajak Bong Sun main ayunan.

Bong Sun bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi tapi Soon Ae langsung menyangkalnya. Walaupun tampak agak kecewa tapi Bong Sun berkata bahwa dia tidak mempermasalahkannya.

Apalagi dia merasa belakangan ini, dia dan chef jadi semakin dekat. Bong Sun cemas bagaimana dengan Soon Ae, bukankah Soon Ae sudah tidak punya banyak waktu lagi.

"Apa sekarang kau mencemaskanku?"

"Hah? Oh, iya yah? Seharusnya bukan aku yang cemas. Dulu aku selalu takut dan benci melihat hantu. Tapi kurasa aku banyak berubah. Sebenarnya bicara dengan seseorang sebebas ini, sangat jarang bagiku. Aku takut orang lain akan mengetahui apa yang kualami jadi aku selalu bersembunyi seorang diri. Seperti itulah bagaimana aku menjalani hidupku selama ini. Seperti orang bodoh"

"Kau sekarang tidak sendirian. Bahkan jika aku pergi nanti, chef akan selalu berada disisimu"

Tapi Bong Sun tidak yakin, walaupun segalanya berjalan sesuai yang mereka perkirakan tapi dia tidak yakin apakah chef akan selalu berada disisinya.

Bong Sun mengaku bahwa saat ini dia merasa sangat bahagia tapi sekaligus juga merasa gugup, tapi bagaimanapun juga dia lebih menyukai keadaannya yang sekarang daripada dulu karena sekarang dia merasa dekat dengan orang-orang disekitarnya dan tidak melihat hantu lagi. Bong Sun senang karena sudah cukup lama dia tidak main ayunan.

Soon Ae menatap Bong Sun dengan rasa bersalah dan berkata dalam hatinya. "Na Bong Sun, maafkan aku. Sedikit lagi saja. Aku akan tinggal disisi chef selama beberapa hari saja lalu setelah itu aku akan pergi. Maaf karena aku telah berbohong padamu"

Sun Woo turun dengan perasaan malu berat sambil menggerutu tidak mengerti kenapa Bong Sun melarikan diri padahal selama ini Bong Sun lah yang selalu ngebet ingin melakukan itu.

Saat Bong Sun (yang sudah dirasuki Soon Ae lagi) kembali, Sun Woo dengan gugup meminta penjelasan atas kejadian tadi dan Soon Ae beralasan kalau tadi dia merasa mau muntah.

"Hah? Muntah? Yang kulakukan tadi... membuatmu mau muntah?"

"Ah, bukan, bukan. Maksudku bukan itu" Soon Ae membuat-buat alasan kalau tadi dia merasa mau muntah gara-gara tadi dia memakan makan malamnya terlalu cepat dan membuat perutnya jadi sakit.

Soon Ae berusaha menyakinkan bahwa sungguh itu saja alasannya, kalau tidak maka sudah pasti dia tidak akan menolak Sun Woo.

Sun Woo lega mendengarnya. Dia pikir tadi itu karena dia membuat kesalahan atau karena dia bau atau jangan-jangan penyakitnya Bong Sun kumat lagi. Saat Sun Woo mengajaknya kembali ke atap, Soon Ae menegaskan sebaiknya mereka tidur saja sekarang.

Mereka lalu melipat tendanya lagi. Saat Sun Woo mengajaknya untuk pergi liburan beneran kapan-kapan, Soon Ae mengiyakannya dengan setengah hati.

Sun Woo cemas apakah Bong Sun benar-benar baik-baik saja karena dia memang tampak tidak terlalu baik, Soon Ae langsung pura-pura memegang perutnya dan beralasan kalau perutnya sudah membaik walaupun masih terasa sedikit sakit. Sun Woo jadi merasa bersalah karena Bong Sun sakit perut gara-gara memakan masakannya.

"Tidak, bukan. Bukan karena masakanmu chef. Akunya saja yang asal menelan, masakanmu sangat lezat, sungguh"

Setelah kembali ke kamarnya, Sun Woo masih merasa resah. Walaupun hari ini belum waktunya, tapi Sun Woo merasa kalau dia harus mulai melatih staminanya dan langsung push up di kasur.

Suaranya terdengar sampai ke kamar sebelah dimana Soon Ae menempelkan telinganya ke tembok, Soon Ae menyadari kalau dirinya serakah tapi dia hanya minta waktu sedikit lagi saja untuk bisa bersama Sun Woo.

Sung Jae pulang ke rumahnya dan langsung disambut gembira oleh istri dan ibu mertuanya. Mengira menantunya kerja lembur terus, Hae Young jadi cemas.

Hae Young jelas sangat menyukai menantunya yang sangat baik dan polos seperti anak kecil itu, tapi bagaimanapun dia cemas karena terlalu baik juga bisa jadi masalah besar.

Eun Hee tidak setuju, apanya yang masalah. Justru dia menikahi Sung Jae karena Sung Jae adalah orang yang sangat baik. (hadeeeh, seandainya kalian tahu >.<)

Di kamar mandi, Sung Jae teringat segala macam barang-barang pengusir setan yang dia temukan di kamarnya Bong Sun. Dia jadi emosi lagi karena sama sekali tidak tahu siapa sebenarnya Bong Sun itu. Dalam kemarahannya, asap hitam dari roh jahat yang merasukinya mulai muncul.

Keesokan harinya, hujan turun dengan deras tapi kegiatan di restoran masih sibuk seperti biasanya. Hari ini, semua asisten mengerubungi Bong Sun/Soon Ae karena hari ini adalah hari pertamanya memasak di dapur dan masakan pertama yang dibuatnya adalah spageti.

Mereka semua tampak kagum melihat masakan pertama Bong Sun yang sepertinya terlihat lezat.

Setelah jadi dan semua orang mencicipinya, Seo Joon, Ji Woong dan Dong Chul terkagum-kagum dengan rasanya dan langsung memuji-mujinya, hanya Min Soo seorang yang memujinya dengan setengah hati. Saat Sun Woo datang, dia langsung ikut mencicipi masakan Soon Ae dan sama seperti semua asistennya, dia juga menyukainya dan memuji rasanya yang enak. Tentu saja pujiannya langsung membuat senyum Soon Ae merekah lebar.

Sun Woo lalu mengumumkan pada para asistennya bahwa hari ini dia harus keluar untuk wawancara dengan sebuah majalah dan karenanya dia menugaskan Min Soo untuk menangani restoran hari ini. Dia lalu mengajak Bong Sun ikut karena pihak majalah juga menginginkan Bong Sun.

Setelah mereka pergi, Min Soo yang tadinya bilang kalau masakannya Bong Sun biasa-biasa saja, malah langsung merebut semua masakan Bong Sun untuk dia makan sendiri.

Soon Ae sangat antusias karena dia mengira dia mau diwawancara tapi sesampainya di luar, Sun Woo mengaku kalau dia berbohong.

Dia mengajak Bong Sun hanya karena dia tidak mau pergi sendirian saja, lagipula Bong Sun juga bisa membantunya jadi penata make-up.

"Aaaaah, kau membohongiku. Aku sudah gugup saja karena kukira aku akan diwawancarai"

"Kenapa mereka harus mewawancaraimu, kau masih sangat jauh. Tapi pasta yang kau buat tadi sudah sangat lumayan, kau sudah banyak berkembang"

Karena kemampuan masak Bong Sun sudah berkembang pesat, Sun Woo memberinya kesempatan bertugas memasak appetizer besok. Soon Ae tentu saja langsung menerimanya dengan senang hati.

Tapi saat Soon Ae mengklaim kalau membuat appetizer itu sangat mudah, Sun Woo langsung menceramahinya panjang lebar lagi.

Sun Woo tidak mau Bong Sun pergi ke tempat wawancara dengan menggunakan seragam kerjanya, maka dia pun langsung membawa Bong Sun ke mall untuk membeli pakaian lain yang lebih pantas.

Saat mereka tiba di mall, Soon Ae tampak sangat amat bahagia karena Sun Woo mau membelikan baju untuknya sampai-sampai dia langsung berkhayal, membayangkan dia mencoba berbagai macam baju dan Sun Woo yang menilai penampilannya dan membelikannya baju-baju baru yang sangat banyak.

Khayalan indahnya itu membuat Soon Ae jadi semakin bahagia... sampai saat dia kembali ke dunia nyata dimana Sun Woo dengan cueknya menunjuk sebuah gaun yang terpajang di manekin dan berkata pada pegawai toko kalau dia mau membeli satu baju itu dengan ukuran Bong Sun.

Dia bahkan tidak mau repot-repot mencobakan baju itu pada Bong Sun dulu. Saat baju itu sudah terlanjur dia beli dan ternyata tidak terlalu cocok untuk Bong Sun, baru Sun Woo bingung kenapa baju itu terlihat kurang bagus dipakai Bong Sun padahal waktu dipajang di manekin baju itu terlihat bagus.

"Kenapa juga kau membeli baju tanpa mencobanya dulu?" gerutu Soon Ae

"Lupakan saja. Kita tidak punya waktu untuk mencoba. Aku benci belanja semacam itu. Lagipula, baju ini masih jauh lebih bagus daripada kaos Sun Restaurant yang kau pakai tadi"

Acara interviewnya dimulai dengan sesi pemotretan terlebih dulu dan Soon Ae bertugas jadi make-up artistnya sambil mengagumi betapa tampannya Sun Woo. Sun Woo lalu ditanya, sebagai chef yang memiliki banyak fans wanita, apa tipe wanita ideal bagi Sun Woo?

Sambil melirik Bong Sun, Sun Woo berkata bahwa dia menyukai wanita yang bisa memasak bersamanya, wanita yang menghormati orang tua, wanita yang kecil dan imut, wanita yang terlihat seperti puppy tapi agak sedikit provokatif, wanita yang lembut di siang hari dan agresif di malam hari dan wanita yang matanya berbentuk seperti bulan sabit.

Tentu saja si reporter langsung menyadari ada yang aneh karena semua penggambaran wanita idealnya Sun Woo itu sama persis seperti asistennya Sun Woo ini.

Hae Young bertemu dengan So Hyeong yang memberitahunya kabar mengejutkan bahwa dia ditolak Sun Woo karena Sun Woo hanya menganggapnya tidak lebih dari sekedar teman biasa.

Hae Young tidak percaya mendengarnya, Sun Woo pasti sudah gila. Dia tidak mengerti memangnya apa yang salah dari diri So Hyeong?

So Hyeong berterima kasih atas dukungan Hae Young padanya tapi dia tidak mau lagi ada sesuatu yang membuat hubungannya dan Sun Woo jadi tambah canggung.

Sekarang So Hyeong hanya ingin dia dan Sun Woo tetap jadi teman baik. Hae Young sangat stres memikirkan putranya itu, memangnya dimana lagi Sun Woo akan menemukan wanita sehebat So Hyeong.

"Apa Sun Woo menyebutkan hal lainnya padamu? Misalnya, wanita lain..." tapi tiba-tiba Hae Young menarik kembali ucapannya dan mulai memikirkan sesuatu yang lain.

Mereka pulang bergandengan tangan dan kembali ke atap saat restoran sudah tutup dan hujan sudah reda. Soon Ae mengkritik Sun Woo karena Sun Woo tidak pintar menjaga rahasia, bagaimana kalau si reporter tadi curiga karena wanita ideal yang Sun Woo gambarkan tadi jelas-jelas penggambaran tentang dirinya.

Tapi Sun Woo sama sekali tidak peduli, terserah saja kalau orang lain sampai mengetahui hubungan mereka.

Sun Woo lalu mengantarkan Bong Sun sampai ke depan kamarnya dan berterima kasih telah menjadi make-up artistnya lalu menyuruh Bong Sun masuk kamarnya tapi Sun Woo masih belum mau melepaskan tangannya, yah jadilah Soon Ae tidak bisa masuk kamarnya gara-gara genggaman tangan Sun Woo.

Mereka sama-sama enggan melepaskan genggaman tangan mereka tapi pada akhirnya mereka saling melepaskan diri dan masuk kamar masing-masing.

Tapi begitu Soon Ae menapakkan kaki ke kamarnya, tiba-tiba dia langsung berteriak kaget. Cemas, Sun Woo langsung masuk ke kamar Bong Sun dan mendapati kamar itu banjir dan Bong Sun basah terkena percikan air dari atap kamarnya yang bocor.

Soon Ae jadi bingung karena semua barang di kamarnya basah bahkan selimutnya pun ikut basah.

"Apa boleh buat, kau harus tidur di kamarku malam ini" ujar Sun Woo

Soon Ae langsung panik "Hah? Ka-kamarnya chef?

Karena Soon Ae tidak punya baju ganti juga, Sun Woo akhirnya meminjamkan kemeja putihnya. Saat Soon Ae keluar dari kamar mandi, mereka berdua sama-sama canggung.

Soon Ae berinisiatif mau tidur di restoran saja tapi Sun Woo melarangnya karena dia tidak akan bisa tidur tenang memikirkan Bong Sun tidur di tempat yang tidak nyaman lalu memaksa Bong Sun untuk tidur di kasurnya saja sementara dia akan tidur di lantai.

Sun Woo bahkan dengan pedenya memberitahu Bong Sun untuk tidak mengharapkan kejadian apapun malam ini karena hari ini dia sangat lelah.

Mereka berdua lalu menghabiskan waktu menonton film romance. Kegelisahan Soon Ae makin bertambah saat filmnya mulai memperlihatkan adegan berciuman mesra. Soon Ae tidak mau naik surga sekarang, dia masih ingin bersama Sun Woo lebih lama.

Saat filmnya hampir sampai ke adegan menegangkan, Soon Ae dan Sun Woo jadi semakin canggung. Untunglah Sun Woo cepat mengakhiri kecanggungan mereka dengan menyarankan sebaiknya mereka tidur, Soon Ae langsung menyetujuinya dan minta filmnya dimatikan saja.

Sun Woo cepat-cepat masuk kamar mandi, menyikat giginya dengan semangat 45 sambil berusaha membuat dirinya lebih tampan. Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat Bong Sun sudah membungkus dirinya dalam selimut.

Sun Woo bertanya apakah Bong Sun tidak mau cuci muka dulu sebelum tidur, Soon Ae beralasan kalau dia tidak pernah cuci muka sebelum tidur lalu mengakhirinya dengan mengucapkan selamat malam.

Soon Ae pura-pura tidur dan mengorok keras tapi Sun Woo malah memanfaatkan kesempatan itu untuk diam-diam naik ke kasur dan menyelinap kedalam selimutnya Bong Sun.

Soon Ae sangat tegang menyadari Sun Woo yang sudah semakin dekat padanya. Saat Sun Woo hendak memeluknya, Soon Ae langsung histeris dan menendang Sun Woo sampai dia jatuh dari kasur.

Begitu menyadari perbuatannya, Soon Ae langsung menyesalinya apalagi saat dia melihat Sun Woo memegangi pinggangnya dengan kesakitan.

Soon Ae dengan tergagap beralasan kalau tadi dia mengira ada sesuatu yang menghinggapinya dan membuatnya jadi sangat kaget.

Sun Woo sangat bingung ada apa sebenarnya dengan Bong Sun, dulu Bong Sun yang selalu mengejarnya. Soon Ae beralasan bahwa sekarang dia sudah berubah pikiran.

Dia sudah memikirkan dengan baik tentang ucapan Sun Woo tentang menjalani hubungan pelan-pelan, dan sekarang dia merasa ucapan Sun Woo itu sangat benar, hubungan memang harus dimulai secara bertahap.

Sun Woo mengiyakan kebenaran ucapannya dan pura-pura senang karena Bong Sun akhirnya mengerti apa maksudnya dan memuji Bong Sun sekarang sudah dewasa.

Sun Woo berbohong mengatakan kalau dia sebenarnya tidak buru-buru, dia hanya mengira Bong Sun mengharapkan sesuatu dan dia berniat untuk memenuhi harapan Bong Sun itu.

Sun Woo lalu menyuruh Bong Sun tidur sementara dia keluar kamar untuk melampiaskan stresnya, dia benar-benar heran dengan perubahan sikap Bong Sun.

Dulu saja dia mengira kalau Bong Sun akan membunuhnya kalau dia tidak mau melakukan itu, tapi kenapa sekarang Bong Sun malah ingin pelan-pelan.

"Dia itu mempermainkanku atau apa? Apa ini yang namanya hubungan tarik-ulur? Augh! semakin aku memikirkannya aku jadi semakin emosi!"

Keesokan harinya, Seo Joon sedang menulis menu spesial hari ini di papan menu saat dia melihat kedatangan Hae Young. Hae Young sangat senang disambut seorang anak muda tampan yang mirip anjing cocker spaniel.

Hae Young menjelaskan kalau dia tidak bermaksud menghina Seo Joon mirip anjing, dia hanya menyayangkan seandainya saja dia lebih muda beberapa tahun. Pfft!

Hae Young datang untuk menemui Bong Sun lalu mengajaknya bicara berdua di luar. Saat Soon Ae menyapanya dengan sebutan 'omoni', Hae Young langsung protes karena dia tidak nyaman dengan panggilan itu lalu memberikan sebuah amplop untuk Bong Sun.

Soon Ae berusaha menolak dengan sopan sambil memberitahu kalau dia bukan orang semacam itu (sepertinya dia mengira amplop itu berisi sejumlah uang, hahaha kayak yang dilakukan camer di drama-drama itu loh).

Dia langsung kaget saat dia membuka amplopnya, bukannya uang malah sebuah foto seorang pria. Hae Young berkata pria itu adalah asisten profesor di kampusnya dan dia berniat untuk menjodohkan Bong Sun dengan pria itu.

Dia bahkan berusaha menakut-nakuti Bong Sun kalau dia adalah ibu mertua yang tidak baik dan tidak akan mati dengan cepat.

Belum sempat Soon Ae menjawab, Sun Woo keluar dan menangkap basah perbuatan ibunya. Jelas saja Sun Woo langsung kesal. Dia langsung menyuruh Bong Sun masuk dan menyeret ibunya keluar dan mengomelinya.

Hae Young berusaha meyakinkan Sun Woo bahwa dia melakukan ini demi kebaikan Sun Woo karena horoskopnya Bong Sun itu tampak seperti orang mati jadi Bong Sun itu akan mati cepat.

Sun Woo tidak peduli dan berkata kalau dia akan mengurus masalah itu sendiri lalu mengusir ibunya dan mengembalikan foto pria itu.

Perbuatan ibunya itu membuat Sun Woo jadi resah sampai dia tidak bisa konsen memasak dan membuat bawang yang digorengnya jadi gosong.

Saat menyadari kesalahannya, Sun Woo langsung membawa teflon panas itu untuk dia buang. Tak sengaja dia menyenggol punggungnya Seo Joon dengan teflon panas itu. Sun Woo langsung cemas dan meminta maaf. Teflon panas itu jelas-jelas mengenai punggungnya Seo Joon tapi entah kenapa dia pura-pura baik-baik saja.

Diam-diam Seo Joon pergi ke gudang untuk mengobati luka bakarnya dengan es. Soon Ae ikut masuk dan terkejut melihat luka bakar di punggung Seo Joon.

Soon Ae cemas sepertinya luka bakarnya cukup parah tapi Seo Joon meyakinkannya bahwa dia baik-baik saja. Soon Ae membantu Seo Joon mendinginkan luka bakarnya dengan es.

Soon Ae heran, kenapa Seo Joon tidak mengatakan apapun tadi. Seo Joon tetap bersikeras bahwa dia baik-baik saja.

Beberapa saat kemudian saat mereka kembali ke dapur, Soon Ae diam-diam mengiyaratkan Seo Joon untuk mengikutinya ke gudang. Sun Woo saat cemas saat melihat mereka pergi berdua.

Soon Ae ternyata membawa obat untuk luka bakarnya Seo Joon. Seo Joon mendesah kesakitan saat Soon Ae membantunya mengoleskan obat.

Soon Ae heran kenapa Seo Joon berusaha keras menahan sakitnya ini. Seo Joon memperingatkan Soon Ae untuk tidak memberitahukan masalah ini pada chef karena kalau chef tahu maka dia pasti akan merasa sangat bersalah.

"Kurasa kau pasti fans beratnya chef. Kenapa kau menyukai chef sampai sebesar itu?"

Seo Joon mau kembali ke dapur tapi Soon Ae menghentikannya untuk mengoleskan lebih banyak obat. Seo Joon mendesah kesakitan dan meminta Bong Sun untuk pelan-pelan.

Tepat saat Seo Joon mengerang dan merintih, Sun Woo tiba didepan gudang dan mendengar suaranya Seo Joon dan juga suara Bong Sun yang jelas-jelas terdengar sangat-sangat aneh.

Jelas saja Sun Woo langsung salah paham dan langsung menerobos masuk dan semakin curiga saat dia melihat sikap janggal mereka berdua begitu dia masuk.

Bahkan saat dia bertanya apa yang mereka lakukan disini berdua, mereka berdua dengan canggung berkata kalau mereka berdua cuma sedang mendiskusikan masalah pribadinya Seo Joon.

Seo Joon cepat-cepat melarikan diri tapi saat Soon Ae hendak mengikutinya, Sun Woo langsung menghentikannya dan bertanya sejak kapan Bong Sun dekat dengan Seo Joon sampai mendiskusikan masalah pribadi segala.

"Mungkin minggu yang lalu, atau minggu sebelum-sebelumnya" jawab Soon Ae asal lalu cepat-cepat melarikan diri tanpa mempedulikan protesnya Sun Woo yang belum selesai bicara.

Sun Woo benar-benar sangat tercengang dengan Bong Sun "Denganku dia menarik garis batas yang jelas tapi yang dia lakukan barusan? Siapa yang mendiskusikan masalah pribadi dengan 'argh' seperti itu?"

Saat Seo Joon dan Soon Ae kembali ke dapur, asisten yang lain sedang makan es krim. Seo Joon lalu mengambil es krim di kulkas tapi mendapati es krimnya cuma tinggal satu. Ternyata Min Soo lah biang keladinya yang menghabiskan 2 es krim sekaligus. Saat Min Soo dan asisten lainnya mulai ribut gara-gara masalah itu, Soon Ae cepat-cepat menghentikan mereka dan meyakinkan mereka bahwa dia sama sekali tidak masalah walaupun tidak kebagian es krim.

Seo Joon dengan manisnya memberikan es krim terakhir itu untuk Bong Sun bahkan membukakan es krimnya untuk Bong Sun. Melihat itu, asisten yang lain langsung menggodai keromantisan mereka. Sun Woo kembali ke dapur tepat saat para asisten sedang menggodai keromantisan Bong Sun dan Seo Joon dan memuji-muji betapa serasinya mereka sebagai pasangan.

Jelas saja Sun Woo langsung cemburu apalagi saat Bong Sun dengan santainya menempel ke Seo Joon dan bertanya apakah dia dan Seo Joon benar-benar serasi? Mereka semua mengiyakannya lalu mulai menyanyikan lagu selamat untuk pasangan baru JoonBong. Sun Woo jadi makin marah dan langsung menyela mereka dengan memerintahkan mereka untuk bersiap-siap.

Saat mereka masih saja menyanyikan lagu selamat, Sun Woo langsung berteriak marah "Memangnya tempat ini tempat pacaran? Apa kalian cuma main-main disini? Apa kalian tidak akan membersihkan minyak di meja ini? Apa kau sudah mengecek persediaan seafood? Apa kalian harus diomeli dulu agar kalian mau kerja? Cepat kerja sana!"

Saat para asistennya mulai mengerjakan tugas mereka, Sun Woo diam-diam mengumam kesal karena mereka tidak memberikannya es krim. Bong Sun bertanya keheranan pada Ji Woong apakah Sun Woo marah-marah gara-gara dia tidak dikasih es krim?

Saat restoran buka, Soon Ae berusaha menggoda Sun Woo tapi Sun Woo mengacuhkannya, dia bahkan sengaja menyenggol Seo Joon dengan kasar.

Saat Sun Woo pergi ke gudang untuk mengambil minyak, Soon Ae langsung mengikutinya dan bertanya dengan gaya imut apakah Sun Woo marah padanya karena sesuatu. Sun Woo berkata tidak tapi dia sama sekali tidak mau menatap mata Bong Sun.

Jelas saja Soon Ae tidak percaya dan terus menuntut kenapa Sun Woo marah? Apakah karena kejadian kemarin? Sun Woo akhirnya mengaku kalau dia memang marah dan mumpung mereka sedang membicarakan masalah ini sekalian saja dia menuntut jawaban Bong Sun, apa yang sebenarnya Bong Sun lakukan? Apa sekarang dia bersikap sok jual mahal?

"Kau berkata padaku untuk pelan-pelan tapi kau malah bersenang-senang dengan Joon. Apa kau ingin berselingkuh? Joon lumayan, dia tampan dan kompeten"

Soon Ae sekarang mengerti kenapa Sun Woo marah-marah "Chef, kau tidak cemburu kan?"

"Yang benar saja. Hei, aku ini Kang Sun Woo. Kau Na Bong Sun dan aku Kang Sun Woo, Kang Sun Woo. Aku bersikap terlalu baik jadi kau pikir kau bisa bersikap seenaknya yah?"

Soon Ae memberitahunya kalau Sun Woo salah paham tapi saat Sun Woo menuntut dia salah paham apa, Soon Ae langsung terdiam tidak bisa memberinya jawaban karena dia sudah berjanji pada Joon untuk tidak memberitahu Sun Woo. Sun Woo jadi semakin marah karenanya dan langsung keluar dengan marah. Soon Ae benar-benar heran kenapa Sun Woo marah-marah dan cemburu tanpa alasan yang jelas.

Walaupun marah, ternyata Sun Woo masih menunggu Soon Ae di luar gudang sambil menutup mata. Soon Ae hendak mendekatinya tapi karena melihat banyak orang di luar, akhirnya dia mengurungkan niatnya dan langsung berlalu pergi begitu saja dan hal itu malah membuat kemarahan Sun Woo makin semakin menjadi-jadi.

Bahkan saat dia melihat kerang di dapur, dia langsung marah-marah menuntut siapa yang membersihkan kerang yang akan mereka pak ai sebagai menu spesial itu? Saat Soon Ae angkat tangan, Sun Woo langsung memarahinya habis-habisan dan menuduhnya tidak membersihkan kerangnya dengan bersih.

Soon Ae bingung padahal menurut pandangan matanya kerang itu sudah sangat bersih tapi Sun Woo tetap bersikeras masih banyak pasir di kerangnya dan memutuskan untuk mengganti menu spesialnya dengan udang lalu menyuruh Min Soo untuk menyuruh Soon Ae ke pasar membeli udang.

Soon Ae menggerutu kesal dalam perjalanan ke pasar, kecemburuan Sun Woo membuatnya menyadari bahwa semua pria itu sama, sama-sama kekanak-kanakan tapi lumayan manis juga.

Dia lalu mampir ke restoran ayahnya dan mendapati ayahnya sedang menelepon seseorang tapi langsung mematikannya saat dia melihat kedatangan Soon Ae. Soon Ae jadi tidak enak hati dan meminta ahjussi untuk meneruskan teleponnya saja. Tapi ahjussi berkata kalau dia menelepon seseorang yang tidak bisa tersambung.

Ahjussi mengaku bahwa dia menelepon putrinya yang sudah meninggal dunia. Kadang-kadang setiap kali teringat putrinya, dia selalu berusaha meneleponnya. Walaupun kedengarannya gila tapi dia merasa suatu hari ini putrinya akan muncul dan menjawab teleponnya.

Ahjussi merasa dia tidak bisa memutuskan sambungan ponsel putrinya terlebih lagi karena ponsel putrinya menghilang. Soon Ae tentu saja kaget mendengar ponselnya menghilang pada saat kematiannya lalu bertanya apakah ponsel putrinya ahjussi hilang karena putrinya mengalami kecelakaan?

"Aku tidak mengerti apa yang begitu sulit baginya hingga ia mau mati. Dia... dia pergi dari dunia ini atas keinginannya sendiri"

Jelas saja Soon Ae sangat terkejut mengetahui kalau dia mati bunuh diri. Ahjussi lupa menawari Bong Sun minuman dan langsung keluar untuk membeli minuman. Soon Ae benar-benar heran dan tidak percaya, kenapa dia bunuh diri?

Tiba-tiba Soon Ae ingat saat dia mati tenggelam di air. Err... ingatan tenggelam ini rada beda dengan mimpi tenggelam yang dulu, dia seperti tenggelam karena dipaksa. Mungkin ingatan tenggelam ini waktu Soon Ae dibunuh Sung Jae di kamar mandinya.

Ia langsung pergi ke kamarnya untuk membaca diary-nya. Di dalam diary itu, Soon Ae menemukan 3 buah tiket pesawat atas namanya, ayahnya dan Kyung Mo. Tiket itulah yang membuatnya mulai teringat masa lalunya.

[Flashback] Beberapa hari menjelang hari ultahnya ahjussi yang ke-60, Soon Ae diam-diam membooking tiket liburan sebagai hadiah ultah untuk ayahnya.

Soon Ae jadi semakin bingung, kenapa dia bunuh diri seminggu sebelum hari ultah ayahnya? Diam-diam dia menyelundupkan diary-nya didalam kaosnya lalu cepat-cepat pamit pergi saat ahjussi kembali bersama Kyung Mo.

Kyung Mo langsung cemberut kenapa Bong Sun malah pergi begitu dia datang. Kyung Mo yakin perubahan sikap Bong Sun yang dulu sangat tergila-gila padanya, pasti karena chef itu.

Kyung Mo yakin kalau chef itu berhasil mendapatkan Bong Sun karena chef itu kaya. Ahjussi cuma menanggapi dugaan ngawur Kyung Mo itu dengan tawa geli.

Soon Ae dengan polosnya menunjukkan diary itu pada Sung Jae dan memberitahu Sung Jae tentang Soon Ae dan kematiannya yang aneh.

Saat Sung Jae bertanya kenapa diary Soon Ae ini ada di tangan Bong Sun, Soon Ae beralasan kalau dulu dia berteman dekat dengan Soon Ae karena mereka berdua pernah ikut sekolah memasak bersama-sama dan baru belakangan ini dia tahu kalau Soon Ae mati bunuh diri.

Soon Ae menunjukkan tiket pesawatnya dan keanehan hari kematiannya Soon Ae yang bunuh diri seminggu sebelum hari ultah ayahnya.

Tidak mungkin kan orang yang mempersiapkan liburan keluarga, malah bunuh diri. Soon Ae yakin kematiannya pasti bukan bunuh diri, mungkin kecelakaan atau dibunuh.

Sung Jae dengan santainya mengkonfirmasi kalau Soon Ae memang bunuh diri bahkan berkata kalau dia ingat Soon Ae mengirim pesan terakhir pada ayahnya sebelum dia bunuh diri. Soon Ae tentu saja langsung kecewa mendengarnya.

"Kenapa dia bunuh diri? Kurasa dia tidak punya alasan untuk melakukan itu"

"Entahlah. Mungkin depresi" jawab Sung Jae sambil membuka-buka buku diarynya Soon Ae

Sung Jae dengan senyum liciknya, meyakinkan Soon Ae kalau dia akan membantu menyelidiki kasus itu lagi, siapa tahu ada sesuatu yang mencurigakan. Tiba-tiba sesuatu dalam diarynya Soon Ae itu menarik perhatian Sung Jae, tanggal 2012.9.16 dan angka 2368.

Begitu membaca angka-angka itu, Sung Jae langsung berkata kalau dia akan menahan buku diary itu dengan alasan siapa tahu ada sesuatu yang bisa dia jadikan referensi dalam menyelidiki kasus kematian Soon Ae. Soon Ae percaya-percaya saja dan mempercayakan buku diarynya dan tiket pesawatnya pada Sung Jae.

Di restoran, Sun Woo tak sengaja mendengar para asistennya berkumpul di gudang sedang mencemaskan Seo Joon yang punggungnya terkena luka bakar gara-gara teflon panasnya Sun Woo. Dari situlah, Sun Woo akhirnya menyadari kesalahannya.

Saat Seo Joon sendirian di dapur, Sun Woo langsung menghampirinya untuk bertanya apakah punggungnya baik-baik saja. Seo Joon meyakinkannya bahwa dia baik-baik saja tapi Sun Woo tidak percaya dan langsung melihat luka bakarnya Seo Joon.

Sun Woo merasa sangat bersalah dan meminta maaf tapi Seo Joon sekali lagi meyakinkannya bahwa dia baik-baik saja karena luka bakarnya itu sudah diolesi obat.

Sun Woo bertanya apakah di gudang tadi Bong Sun membantu Seo Joon mengoleskan obat? Seo Joon mengiyakannya dan memberitahu kalau dia memang meminta Bong Sun untuk merahasiakannya dari Sun Woo karena dia tidak mau membuat Sun Woo cemas.

Sun Woo benar-benar merasa sangat bersalah dan menyesali kepicikannya. Saat Bong Sun kembali, dia berusaha untuk bersikap seperti biasa tapi Soon Ae hanya menanggapinya dengan lesu.

Mengira kalau Bong Sun marah besar padanya, Sun Woo langsung mengomeli dirinya sendiri karena bersikap terlalu gegabah dan sekarang dia bingung bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini.

Soon Ae sangat bingung dan heran, kenapa dia bunuh diri? Soon Ae benar-benar merasa tidak tenang dan langsung memutuskan untuk keluar dari tubuh Bong Sun.

Dia memberitahu Bong Sun kalau dia mau keluar untuk mencari tahu sesuatu lalu cepat-cepat pergi tanpa memberi penjelasan apapun pada Bong Sun dan membuat Bong Sun jadi kebingungan. Bong Sun keluar dari kamar mandi dan langsung tersenyum bahagia bisa melihat Sun Woo lagi.

Sung Jae pergi ke jembatan sungai teringat dugaan Bong Sun tentang keanehan kematian Soon Ae dan tiba-tiba saja dia mengeluarkan sebuah pisau.

Ahjumma dukun sedang sibuk meramal rumah tangga 2 klien wanitanya saat tiba-tiba Soon Ae muncul di hadapannya. Ahjumma dukun heran kenapa Soon Ae masih belum pergi ke surga. Gara-gara kemunculannya, 2 klien wanita itu jadi ketakutan dan langsung pergi.

Ahjumma dukun tentu saja langsung kesal pada Soon Ae karena sudah cukup lama dia tidak kedatangan pelanggan dan saat dia baru punya pelanggan baru, Soon Ae malah datang dan mengganggunya. Ahjumma dukun juga heran, kenapa Soon Ae masih bergentayangan di dunia? Apa yang terjadi dengan liburan 2 hari 1 malamnya waktu itu?

"Itu tidak penting, unnie. Ternyata aku mengambil nyawaku sendiri"

"Apa? Kau bunuh diri?"

"Tapi bagaimanapun aku memikirkannya, aku sangat yakin tidak mungkin aku bunuh diri"

Lagipula Soon Ae juga tidak pernah melihat ada hantu yang mati karena bunuh diri. Ahjumma dukun berkata ada, hanya saja tidak banyak.

Karena walaupun hantu-hantu itu bunuh diri tapi bisa saja mereka masih punya urusan dunia yang belum terselesaikan atau karena memiliki dendam yang sangat mendalam.

Soon Ae benar-benar heran jika dia memang bunuh diri, apa alasannya? Ahjumma dukun tidak terlalu ambil pusing tentang masalah itu dan menuntut Soon Ae untuk cepat-cepat pergi ke surga saja sebelum dia berubah jadi roh jahat.

"Ah, aku tahu, aku tahu. Aku akan naik ke surga" jawab Soon Ae kesal

Bong Sun mondar mandir di dapur, menunggu kedatangan Sun Woo untuk latihan masak. Tapi sesaat kemudian, tiba-tiba dia mendapat pesan dari Sun Woo yang berkata bahwa malam ini tidak ada latihan masak malah menyuruh Bong Sun untuk naik ke atap sekarang juga.

Bong Sun sangat kecewa karena dia sudah cukup lama dia tidak melihat chef dan sudah sangat menanti-nantikan latihan masak ini.

Bong Sun naik ke atap dengan lesu tapi tiba-tiba Sun Woo muncul mengejutkannya dengan sebuket besar mawar merah sambil berkata.

"Aku memaafkanmu, Na Bong Sun" (hahaha... narsis banget, seharusnya kan dia bilang 'maafkan aku, Na Bong Sun')

Sun Woo dengan pedenya berkata bahwa sebenarnya dia sangat marah pada Bong Sun tapi karena mereka membangun cinta kasih mereka dari pertengkaran mereka dan juga karena Bong Sun tidak akan bisa hidup tanpanya maka dia akan berbaik hati memaafkan Bong Sun.

Sun Woo juga bilang kalau dia tidak suka bunga karena bunga tidak bisa dimakan dan dia membeli bunga itu gara-gara Bong Sun saja.

Sun Woo lalu memaksa Bong Sun menerimanya, Bong Sun tentu saja kebingungan dan menerima bunga itu dengan terbengong-bengong.

Begitu bunga itu sudah berada di tangan Bong Sun, Sun Woo langsung menyatakan kalau Bong Sun sudah menerima bunganya jadi itu artinya sekarang mereka sudah berbaikan.

Sun Woo lalu mengeluarkan sebuah kotak cincin berisi cincin pasangan sambil berkata kalau biasanya dia tidak menyukai segala barang berbau pasangan seperti ini. Sun Woo memakai salah satu cincinnya lalu untuk Bong Sun, dia menempatkan cincinnya Bong Sun pada sebuah kalung agar tidak ketahuan para asisten yang lain.

Dia memakaikan kalung cincin itu di leher Bong Sun sambil memuji dirinya sendiri yang pintar memilih cincin pasangan yang bagus.

Walaupun bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi, tapi semua ini membuat Bong Sun langsung tersenyum bahagia. Sun Woo pun senang melihat senyum lebar Bong Sun dan langsung mengelus kepala Bong Sun dan memeluknya sambil mendesah "Bagaimana bisa aku sampai jadi seperti ini? Kau benar-benar membuatku jadi gila, Na Bong Sun

Soon Ae kembali ke restoran sambil menggerutu kesal karena tidak bisa ingat dengan kematiannya sendiri tapi kemudian dia memutuskan untuk cepat-cepat naik ke atap untuk bertemu Sun Woo yang pasti bisa membuatnya merasa lebih baik.

Tapi sesampainya di atap, dia malah mendapati Sun Woo sedang memeluk Bong Sun dan memberitahu Bong Sun bahwa mulai sekarang dia tidak akan pernah lagi salah paham padanya.

"Kurasa aku benar-benar sangat menyukaimu lebih daripada yang kukira"

"Aku juga, chef"

Saat Sun Woo mendekati Bong Sun untuk menciumnya, tiba-tiba muncul asap hitam dari diri Soon Ae. Asap hitam yang membuatnya sangat marah dan langsung berlari ke arah Bong Sun dan mendorong Bong Sun sampai terjatuh.

Bong Sun tentu saja sangat terkejut apalagi saat dia melihat Soon Ae yang telah mendorongnya. Sun Woo juga terkejut dan bingung kenapa Bong Sun tiba-tiba terjatuh dan bertanya apakah Bong Sun baik-baik saja. Bong Sun sangat shock melihat Soon Ae sampai menjawab pertanyaan Sun Woo dengan bingung.

Saat Soon Ae menyadari perbuatannya sendiri, dia langsung menatap kedua tangannya yang gemetaran dengan shock lalu cepat-cepat melarikan diri. Soon Ae benar-benar terheran-heran dan ketakutan dengan perbuatannya sendiri.

Saat Bong Sun tidur, Soon Ae menatapnya dengan rasa bersalah teringat akan ucapan ahjumma tentang roh jahat dan segala perbuatan jahat yang akan akan dilakukannya jika dia jadi roh jahat.

Soon Ae lalu merasuki tubuh Bong Sun untuk menulis sebuah surat lalu keluar lagi dan pergi ke kamarnya Sun Woo dan menatap Sun Woo yang tengah tidur nyenyak.

Bong Sun terbangun tengah malam dan menemukan secarik surat disampingnya, surat yang Soon Ae tulis untuknya. Soon Ae berjalan dengan langkah lesu dan sedih saat ia menarasikan suratnya...

Na Bong Sun, terima kasih atas semuanya. Maaf karena aku pergi tanpa pamit tapi aku tidak bisa lagi mendiami tubuhmu. Aku takut perasaanku akan semakin tumbuh besar dan ingin selalu tinggal disisinya. Dan aku takut tidak akan bisa memenuhi janjiku padamu. Walaupun tanpa aku, tapi segalanya akan berjalan baik antara kau dan dia. Aku sungguh-sungguh berharap kau akan bahagia. Satu hal lagi yang ingin kukatakan padamu adalah kau harus melakukan yang terbaik untuk mencintai selama kau masih hidup. Bukan hanya pada orang lain tapi juga pada dirimu sendiri.

Begitu membaca surat itu, Bong Sun langsung berlari mencari Soon Ae tapi tidak bisa menemukannya dimanapun. Bong Sun akhirnya menyadari kalau Soon Ae mulai menyukai chef. Soon Ae kembali ke ahjumma dukun dan menangis dalam pelukannya.

Sun Woo tersentak bangun karena mimpi buruk tapi saat dia hendak tidur lagi, dia mendengar stalker menyalak keras. Dia lalu keluar untuk melihat stalker tapi malah menemukan pintu kamarnya Bong Sun terbuka dan Bong Sun tidak ada di kamarnya. Tentu saja Sun Woo langsung cemas dan langsung keluar untuk mencari Bong Sun.

Bong Sun bertanya-tanya bingung pada dirinya sendiri apa yang harus dia lakukan sekarang saat Sun Woo meneleponnya dan langsung berteriak cemas menanyakan dimana Bong Sun sekarang.

Bong Sun beralasan kalau dia ada urusan di luar, Sun Woo langsung ngomel-ngomel menceramahi Bong Sun karena keluar tengah malam seperti ini.

"Hei, kau! berjalan dengan kepala tertunduk seperti itu dalam kegelapan... bagaimana kalau kau sampai terjatuh?" omel Sun Woo

Jelas saja Bong Sun kaget, dari mana Sun Woo tahu dia berjalan dengan kepala tertunduk. Bong Sun mengedarkan pandangannya dan menemukan Sun Woo ternyata sedang berada di seberang jalan. Begitu melihat Sun Woo, Bong Sun langsung berlari ke arahnya dan memutuskan untuk tidak mundur.

"Chef memanggilku, dia menungguku karena dia cemas. Selama ini aku sangat menyukainya dan betapa sulitnya untuk bisa mendapatkan hatinya. Aku hanya akan memikirkan diriku sendiri, sekali ini saja. Apapun yang terjadi, aku akan menjaga hati chef"

Bong Sun berlari dan langsung memeluk Sun Woo erat-erat sampai membuat Sun Woo kaget. Tapi kemudian dengan pedenya Sun Woo berkata kalau Bong Sun ternyata jatuh cinta terlalu dalam padanya.

"Memang, sekali kau jatuh cinta padaku maka kau pasti akan jatuh sangat dalam"

Sun Woo menyuruh Bong Sun melepaskan pelukannya tapi Bong Sun tidak mau, dia tidak mau berpisah dari Sun Woo. Sun Woo jadi heran, kenapa lagi dengan Bong Sun? apa dia sedang mania lagi?

"Dulu kau bahkan tidak membiarkanku menyentuhmu. Tarik ulur itu pasti hobimu" gerutu Sun Woo dengan senyum lebar lalu membalas pelukan Bong Sun.

Seo Joon berkata karena Sun Woo punya keberanian. Sun Woo berbeda dari chef-chef lain yang pergi ke luar negeri hanya untuk belajar. Sun Woo backpacking keliling dunia untuk mendapatkan pengalaman hidup bahkan dengan memakan masakan basi di sampah "Bukankah dia itu keren?"

"O ya? Itu keren yah?"

"Iya"

Seo Joon lalu bertanya bagaimana perkembangan hubungan 'temannya' Bong Sun dengan pacarnya. Awalnya Soon Ae lupa siapa 'teman' yang dimaksudnya tapi saat dia mengingatnya, dia menjawab kalau si teman itu sekarang sedang menghadapi masalah baru karena sekarang justru pacarnya temannya yang paling ngebet.